GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 254 kepala keluarga (KK) atau 765 jiwa warga Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, mengungsi ke tempat yang aman setelah desa mereka dihantam banjir dan tanah longsor, Rabu (31/8/2022).
Ratusan pengungsi ini berasal dari desa-desa yang permukiman warganya terendam banjir hingga terdampak longsor. Mereka tidak berada dalam satu lokasi, namun menyebar di lokasi yang aman di desanya.
Data pengungsi yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango merinci ratusan pengungsi di Kecamatan Bone ini berasal dari Desa Muara Bone sebanyk 98 KK atau 244 jiwa, Desa Masiaga 84 KK atau 307 jiwa, Desa Taludaa 54 KK atau 160 jiwa, dan Desa Permata sebanyak 18 KK atau 54 jiwa.
Baca juga: 16 Desa di Bone Bolango Terdampak Banjir dan Longsor
“Hingga malam ini kami terus memantau perkembangan kondisi di lapangan,” kata Yoan Achril Babyonggo Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango.
Yoan Achril juga menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sudah mendirikan dapur umum darurat di Desa Muara Bone untuk membantu para pengungsi yang membutuhkan makanan.
Pada umumnya, warga tidak bisa memenuhi kebutuhan makanan karena banyak rumah mereka yang terendam banjir, persediaan beras dan air bersih juga menjadi masalah, belum lagi kerusakan, atau kehilangan alat-alat dapur.
“Malam ini kami juga mendistribusikan makanan siap saji ke tempat-tempat yang menjadi lokasi pengungsian, kami berharap dapat meringankan beban para warga terdampak banjir dan tanah longsor,” ujar Yoan Achril Babyonggo.
Untuk mendukung layanan Kesehatan bagi para pengungsi, Yoan menjelaskan fasilitas pelayanan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terus memberi pelayanan kepada warga terdampak. Layanan kesehatan ini dilakukan langsung ke lokasi pengungsian.
“Pemeriksaan kesehatan ini terutama pada balita dan orang lanjut usia (lansia), petugas kesehatan di lapangan juga memberikan vitamin dan obat-obat yang dibutuhkan,” tutur Yoan Achril Babyonggo.
Selain itu petugas kesehatan lainnya juga terus melakukan bersiap siaga dan memonitor untuk memberikan layanan cepat jika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan darurat.
“Sejak kemarin kami mendistribusikan bantuan ke warga, kami juga mendirikan posko bencana di desa-desa yang terdampak bencana. Selain itu di Kantor BPBD juga menjadi posko bencana,” ucap Yoan Achril Babyonggo.
Diduga jumlah warga yang terdampak banjir dan tanah longsor ini akan terus bertambah seiring proses pendataan oleh petugas, termasuk konfirmasi ke sejumlah aparat di desa-desa terdampak.
Baca juga: Sebanyak 6 Kecamatan di Kabupaten Bone Bolango Terdampak Banjir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.