Momen Presiden Jokowi Ajak Rully Nere Naik ke Panggung, Ternyata Idola Iriana

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebuah momen unik terjadi saat Presiden Joko Widodo meresmikan Papua Football Academy (PFA) di Stadion Utama Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022).

Saat Presiden menyebutkan nama-nama legenda pesepak bola Indonesia asal Papua, nama Rully Rudolf Nere menjadi sosok pertama yang disebut dan ternyata yang bersangkutan berada di lokasi tersebut.

Mengetahui sang legenda berada di lokasi tersebut karena menjadi bagian dari tim pelatih PFA, Presiden pun meminta Rully Nere naik ke atas panggung dan berdiri tepat di sebelahnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Bagikan BLT BBM, Sasar 20,6 Juta Warga, Ini Besarannya

Ketika Rully Nere sudah berada di sebelahnya, Presiden menyebut bahwa sang istri, Iriana Joko Widodo, adalah salah satu yang mengidolakan sosok yang aktif bermain pada era 80-an itu.

"Dulu kalau Pak Rully ini main, tidak laki-laki, tidak perempuan, semuanya ngefans, termasuk Bu Jokowi ini senang sama Pak Rully Nere," ucap Presiden yang langsung disambut senyum malu oleh sang istri.

Baca juga: Presiden Jokowi: Tanah Papua Terlalu Luas kalau Hanya untuk 2 Provinsi

Lebih lanjut, Presiden pun melihat pendirian PFA oleh PT Freeport Indonesia sudah menjadi wadah yang tepat agar bakat-bakat pesepak bola muda dari Papua bisa mengikuti legenda-legenda sebelumnya.

"Mau jadi seperti mereka? Ini jalannya sudah ada," cetus Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga sempat bermain tendangan satu-dua dengan para anak-anak yang sudah masuk dalam PFA dan berfoto bersama.

PFA yang dibentuk PT Freeport Indonesia akan ditangani oleh mantan pelatih Timnas Indonesia Wolfgang Pikal.

30 anak yang sudah diseleksi dari seluruh Tanah Papua akan dilatih selama 3 tahun dan juga diberikan pendidikan formal.

Presiden Jokowi meresmikan akademi sepak bola di papua, Rabu. (Setpres/Agus Suparto)

Menurut Presiden, pembentukan PFA adalah permintaannya yang disampaikan kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai tanggung jawab perusahaan multinasional untuk ikut mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua.

"November tahun lalu, setelah pembukaan PON, saya undang Dirut PTFI untuk datang ke hotel. Saat itu saya sampaikan (minta) komitmen PTFI untuk pembangunan SDM di Papua dan saya minta dibangun akademi sepak bola dan hari ini sudah ada PFA," ujarnya di Jayapura, Rabu.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan, Papua Football Academy merupakan wadah bagi putra Papua untuk menimba ilmu sepak bola sambil menjalankan pendidikan formal yang disiapkan dalam program ini.

Siswa disiapkan menjadi individu yang kompetitif, kreatif, dan berdaya saing.

Toni Wenas berharap PFA dapat mengembalikan kejayaan olah raga sepak bola di Papua, serta membangun talenta-talenta muda Papua yang lebih profesional dalam dunia olahraga.