PADANG, KOMPAS.com - Bantuan untuk korban gempa M 6,1 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terus berdatangan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai mencatat, bantuan tersebut datang dari BNPB, Kemensos, hingga pihak lain.
"Bantuannya sudah berdatangan dan langsung kita salurkan ke korban," kata Kepala BPBD Mentawai Novriadi yang dihubungi Kompas.com, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Pemkab Mentawai Tetapkan Status Tanggap Darurat hingga 19 September 2022
Menurut Novriadi, bantuan tersebut berupa makanan instan, selimut, hingga terpal.
"Memang yang dibutuhkan korban adalah makanan cepat saji, terpal, dan selimut. Ini kebutuhan paling mendesak," kata Novriadi.
Novriadi menyebutkan, dampak gempa M 6,1 yang terjadi Senin (29/8/2022) menyebabkan 3.277 warga terpaksa mengungsi serta merusak sejumlah fasilitas.
"Untuk korban jiwa tidak ada. Jadi yang mendesak itu memang untuk pengungsi berupa makanan dan terpal serta selimut," kata Novriadi.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat menetapkan status tanggap darurat pasca gempa M 6,1 yang melanda Senin (29/8/2022).
Masa tanggap darurat ditetapkan 30 Agustus hingga 19 September 2022.
Novriadi menyebutkan penetapan status tanggap darurat didasari karena dampak gempa menyebabkan totak 3.277 jiwa mengungsi karena alami trauma.
Pengungsi tersebar di dua desa yaitu 2.326 jiwa di Desa Simalegi dan 951 jiwa di Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat.
Di Desa Simalegi, pengungsi berasal dari tujuh dusun yaitu Saboilagkat, Sute'uleu, Muara Selatan, Muara Utara, Bataet Utara, Bataet Selatan, dan Sakaldhat.
Sedangkan di Simatalu berasal dari tiga dusun yaitu Saikoat, Limu dan Bojo.
Baca juga: Pengungsi Gempa Mentawai Bertambah Jadi 3.277 Orang
"Totalnya ada 3.277 jiwa yang mengungsi dari dua desa dan tujuh dusun. Semuanya di Kecamatan Siberut Barat," kata Novriadi.
Selain warga mengungsi gempa juga membuat lima bangunan rusak yaitu satu unit gereja, aula Kantor Camat Siberut, satu unit SMPN 3 Simalegi rusak ringan, satu unit SDN 11 Simalegi rusak berat, dan satu unit Puskesmas Betaet rusak ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.