Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pengungsi Banjir Bengkulu, Makan dan Minum Harus Berharap Donasi Warga

Kompas.com - 31/08/2022, 12:19 WIB
Firmansyah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com-Sudah 24 jam sudah ratusan korban banjir di Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu bertahan di luar rumah menunggu air surut.

Meski berada di pusat Kota Bengkulu, nasib pengungsi ini terbilang memilukan.

Tempat mereka tinggal untuk sementara tidak tersedia air minum, makanan, bahkan tiada lokasi mandi cuci kakus (MCK).

"Selama mengungsi kami baru dapat jatah makan dari dapur umum pagi tadi. Dijatahi satu rumah dapat dua bungkus padahal banyak warga yang satu rumah isinya lima jiwa. Selebihnya tidak ada bantuan dari pemerintah," kata seorang pengungsi warga RT 9 Kelurahan Sukamerindu, Ratna, saat ditemui Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Banjir Bengkulu, 5 Kabupaten Terendam dan 1.668 KK Terdampak

Hingga saat ini air belum surut, puluhan rumah masih terendam dengan ketinggian hingga 2 meter.

Warga bertahan hidup dengan donasi masyarakat yang tidak terdampak banjir.

"Kalau bantuan pemerintah seperti air minum, air mandi, makanan, tempat pengungsian tidak ada. Kami tidur, mandi menumpang di rumah saudara atau warga yang tidak terkena banjir," tambah Dayang pengungsi lainnya.

kondisi banjir di Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu. Warga keluhkan tak dapat bantuan makanan dan minuman. Hingga saat ini air belum surut.KOMPAS.COM/FIRMANSYAH kondisi banjir di Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu. Warga keluhkan tak dapat bantuan makanan dan minuman. Hingga saat ini air belum surut.

Selain tidak memiliki fasilitas penanganan pengungsian seperti MCK mobile, pantauan di lapangan tidak ditemukan tenda tempat pengungsi tidur.

"Tidak ada penanganan pengungsian makan cari sendiri, kalau haus cari air minum sendiri, tidur juga kami cari tempat sendiri. Fasilitas kebencanaan dari pemerintah tidak ada," tambah Dayang.

Baca juga: Semalaman Terjebak Banjir di Perkebunan Sawit Bengkulu Tengah, 55 Warga Akhirnya Dievakuasi

Senada dengan Dayang, Fatmawati pengungsi di RT 8 Kelurahan Sukamerindu juga mengeluhkan hal yang sama.

Dia selama mengungsi hanya hidup dari donasi warga yang peduli.

"Dapat bantuan dari warga yang lewat di jalan. Kalau dari pemerintah tidak ada," jelas Fatmawati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Ibu di Sikka Tinggal Bersama 4 Anaknya di Gubuk Reyot

Kisah Ibu di Sikka Tinggal Bersama 4 Anaknya di Gubuk Reyot

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Tewas, Ada Senjata Api Tergeletak di TKP

Ajudan Kapolda Kaltara Tewas, Ada Senjata Api Tergeletak di TKP

Regional
Gempa M 6,6 di Maluku Barat Daya, BPBD: Tak Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 6,6 di Maluku Barat Daya, BPBD: Tak Ada Laporan Kerusakan

Regional
Banjir Sembakung, Kakek Berusia 80 Tahun Terpeleset dan Tewas Tenggelam

Banjir Sembakung, Kakek Berusia 80 Tahun Terpeleset dan Tewas Tenggelam

Regional
Harga Beras Semakin Mahal, Bupati HST Serahkan Bantuan Pangan Beras Kepada 21.101 KPM

Harga Beras Semakin Mahal, Bupati HST Serahkan Bantuan Pangan Beras Kepada 21.101 KPM

Kilas Daerah
Mengenal Wayang Potehi, Seni Peranakan Tionghoa yang Hampir Punah di Semarang

Mengenal Wayang Potehi, Seni Peranakan Tionghoa yang Hampir Punah di Semarang

Regional
Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Kisah Nenek di Flores Pulang Setelah 47 Tahun Hilang Saat Masih Gadis, Viral di Media Sosial

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

Ajudan Kapolda Kaltara Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas

Regional
[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

[POPULER NUSANTARA] Siswa di NTT Tak Lagi Masuk Sekolah Pukul 05.30 Pagi | Soal Rempang, Istri Wawalkot Batam Diperiksa Polisi

Regional
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

Regional
Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Regional
Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Regional
Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Regional
ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

Regional
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com