Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Arofiek Aprilian Riswanto, mengatakan, aksi puluhan sopir angkot Nunukan adalah sebuah aksi dan reaksi spontan yang memang membutuhkan solusi dan pemikiran serius.
Meski zaman sudah berkembang ke era digital, namun perlu adanya kebijakan terhadap belum siapnya para sopir konvensional dalam perubahan zaman.
"Kami panggil per bagian, per sektor, per lini, untuk menyelesaikan masalah di tempatnya masing-masing, agar klir dan sebagai upaya meredam aksi tak diinginkan," kata dia.
Satlantas akan memberikan penjelasan komprehensif maupun detail, setelah melakukan mediasi, dengan mengundang sejumlah pihak, mulai dari sopir angkot, Organda, Dinas Perhubungan, hingga manajemen Maxim.
Hal ang perlu menjadi catatan, kata Arofiek, keberadaan armada angkutan penumpang dengan pelat nomor luar daerah.
Baca juga: Banyak Laporan Korban Penipuan Jasa Prostitusi Online di Nunukan, Polisi Akui Dilematis
Tentu hal tersebut butuh pembahasan lebih lanjut, apalagi jika berhitung pajak, kendaraan luar daerah tidak membayar pajak di Nunukan, sedangkan aspal yang digunakan ada di Nunukan, dan jatah BBM juga milik masyarakat Nunukan.
"Kami minta waktu untuk mencari solusi terbaik. Sesegera mungkin kami pertemukan semua, dan kami berharap ada solusi yang bisa diterima semua pihak," kata Arofiek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.