KOMPAS.com - Misteri penemuan mayat perempuan yang ditemukan di dalam got oleh pemotor di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali telah terpecahkan.
Mayat perempuan yang belakangan diketahui merupakan karyawan sebuah bank ini merupakan korban pembunuhan dan perampokan.
Baca juga: Dikira Orang Mabuk, Pemotor Temukan Mayat Dalam Got di Jembrana
Dari penelusuran polisi, korban berinisial IGAML (42) berasal dari Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Motif korban dibunuh pelaku karena ingin membawa lari mobil Brio milik korban.
Diketahui pelaku merupakan kekasih korban yang sudah saling mengenal sejak lama. Namun mereka baru berpacaran sekitar satu bulan.
Tak sendirian, pelaku NSP (31) melakukan aksinya bersama rekannya R (31).
Setelah kejadian, polisi langsung memburu pelaku yang kabur ke kampung halaman R di Lampung.
Selain itu, polisi juga menemukan mobil Brio yang ternyata sudah dijual oleh pelaku kepada seseorang di Boyolali, Jawa Tengah.
Keduanya pun ditangkap dan dikawal personel Polda Bali dalam perjalanannya menuju Bali untuk diproses lebih lanjut.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 4 KUHP atau Pasal 368 KUHP tentang perampasan dengan kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
Atas perbuatannya, mereka terancam pidana mati atau penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun.
Wakil Direktur (Wadir) Ditreskrimsus Polda Bali Kombes Pol Surawan, mengatakan motif pembunuhan tersebut karena para pelaku ingin membawa kabur mobil milik korban.
"Perampokan sama perampasan dengan kekerasan. Motifnya hanya ingin mengambil mobil itu aja," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/8/2022).
Para pelaku menjual mobil tersebut kepada seseorang di Boyolali, Jawa Tengah, sebelum kabur ke lampung.
"(Mobil) sudah dapat di Boyolali dan sudah dijual," kata dia.
Mayat perempuan di dalam got ini sempat menggegerkan warga usai ditemukan oleh Usman (60) seorang pengendara motor pada Selasa (23/8/2022) pukul 08.00 Wita.
Saat itu Usman bersama istrinya Hikmah (55) hendak menuju ladang untuk mencari rumput pakan ternak sapi di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Namun, setibanya di kawasan Hutan Klatakan, ban motor belakang yang mereka tumpangi bocor.
Akhirnya, keduanya pun menepi di pinggir jalan untuk mengecek kondisi ban.
Saat suaminya memeriksa ban motor itu, Hikmah melihat sesosok mayat berada di dalam got dengan posisi tengkurap.
Awalnya, dia mengira mayat tersebut adalah sebuah boneka.
Lantas Usman mengecek mayat tersebut lebih dekat untuk memastikan.
Warga Desa Melaya ini sempat menduga orang tersebut dalam kondisi mabuk.
Namun, setelah dicek dengan seksama, ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Usman lantas memberitahu pada pemotor lainnya yang melintas.
Salah satu pemotor tersebut langsung mendokumentasikan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Melaya.
Selanjutnya, mayat tersebut pun dievakuasi ke RSU Negara untuk diidentifikasi.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Melaya, Kompol Made Katon mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal mayat mengalami lebam dengan kondisi luka memar sekitar mulut, telinga, hidung keluar darah, dan lecet pada kedua ujung ibu jari kaki.
Baca juga: Pegawai Bank yang Tewas Dalam Got di Jembrana Ternyata Dirampok Pacarnya
Jenazah korban telah diotopsi di RS Prof Ngoerah (Sanglah) Denpasar untuk mengungkap penyebab kematiannya.
Selain mengotopsi korban, petugas juga tengah menelusuri mobil Brio milik korban yang dibawa kabur orang tak dikenal ke luar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Dari penelusuran, polisi menemukan identitas mayat perempuan tersebut.
Korban merupakan pegawai bank asal Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali berinisial IGAML (42).
Baca juga: Fakta Pembunuhan Pegawai Bank di Jembrana, Korban Dirampok Pacar dan Mayatnya Ditemukan dalam Got
Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gde Juliana mengatakan, dari keterangan keluarganya, korban pergi membawa kendaraan dan tidak ada KTP.
Keluarga korban sempat melapor ke Polsek Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (22/8/2022), karena korban sejak keluar rumah pada Minggu (21/8/2022), belum pulang dan tidak bisa dihubungi lagi.
"Keluarga korban sempat ada komunikasi hari Minggu sore. Tapi setelah itu tidak bisa dihubungi lagi sehingga dilaporkan hari Senin bahwa korban meninggalkan rumah," ungkapnya.
Sumber : Kompas.com (Penulis Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta, Ahmad Muzakki Al Hasan | Editor Dita Angga Rusiana, Andi Hartik, Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.