KOMPAS.com - Gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digerebek polisi.
Di tempat tersebut, polisi menemukan ribuan liter BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar.
Dalam penggerebekan ini, polisi menangkap satu orang berinisial DM alias Z (35) yang diduga mengangkut BBM dari SPBU menggunakan kendaraan modifikasi.
Berita lainnya, Kapal Motor (KM) Teman Niaga tenggelam di Selat Makassar pada Senin (22/8/2022).
Akibat kejadian tersebut, anak buah kapal (ABK) KM Teman Niaga terjatuh ke laut.
Hingga saat berita ini ditulis, baru ada empat ABK yang berhasil diselamatkan. Sedangkan, 11 lainnya masih dalam pencarian.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (29/8/2022).
Ribuan liter BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar ditemukan polisi saat menggerebek sebuah rumah yang digunakan sebagai gudang penimbunan, Jumat (26/8/2022).
Polisi mendapati barang bukti berupa 8 drum kapasitas 200 liter berisi solar, 18 jeriken berkapasitas 35 liter berisikan pertalite, 11 drum kosong, dan 1 unit mobil untuk pengangkut solar berkapasitas 1.900 liter.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan, penggerebekan ini bermula dari laporan masyarakat.
"Kanit Tipiter Iptu Naufalsyauqi Muhammad S.Tr.K bersama anggota Unit Tipitter Polres Bogor langsung melakukan lidik ke tempat yang diduga terdapat penyalahgunaan BBM solar dan pertalite itu," ujarnya, Minggu (28/8/2022).
Adapun rumah yang digunakan sebagai gudang penimbunan BBM itu berada di Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Baca selengkapnya: Pria di Bogor Timbun Ribuan Liter BBM Bersubsidi, Keliling SPBU Pakai Kendaraan Modifikasi
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan menuturkan, operasi penyelamatan ini melibatkan kapal KN SAR Laksmana 241.
Bakamla menerjunkan KN Ular Laut 405. Sedangkan TNI Angkatan Laut mengirim dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari Koarmada II, yaitu KRI Tongkol 813 dan KRI Ajak 653.
Tim akan terus melakukan operasi penyelamatan selama tujuh hari, sejak informasi diterima pada Jumat (26/8/2022) pukul 19.20 Wita.
Amri menjelaskan, titik operasi pencarian akan diperluas hingga 83 nautical mile (NM) dari penemuan korban selamat.
"Sepanjang hari Minggu tim belum menemukan korban dengan area pencarian diperluas hingga 83 nautical mile (NM) dari penemuan korban selamat," ucapnya.
Baca selengkapnya: 11 ABK KM Teman Niaga Hilang di Selat Makassar, 2 Kapal Perang TNI AL Diterjunkan