Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Soal "Amplop Kiai", Forum Aliansi Santri Banten Desak Suharso Monoarfa Minta Maaf

Kompas.com - 29/08/2022, 17:04 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Santri, ulama, serta kiai yang tergabung dalam Forum Aliansi Santri Banten mendesak agar Suharso Monoarfa minta maaf secara terbuka, terkait pernyatannya soal "amplop kiai". 

Tak hanya itu, mereka meminta Suharso mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Pernyataan "amplop kiai" ini disampaikan saat berpidato pada kegiatan Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk PPP di Gedung ACLC KPK, Jakarta, (15/8/2022). 

"Kami juga mengimbau ke Pak Presiden untuk mempertimbangkan Pak Suharso di kabinet saat ini. Kami dari aliansi Banten akan menjadi garda terdepan menjaga marwah pesantren dan kiai," kata Haris saat demo di Kantor DPW PPP Banten Jalan Lingkar Selatan, Ciracas, Kota Serang, Senin (29/8/2022).

Baca juga: 25 SMA Terbaik di Banten Berdasar Nilai UTBK 2022, MAN Insan Cendekia Serpong Peringkat 1 Nasional

Selain itu, Haris meminta Suharso Monoarfa diproses hukum untuk pernyataannya yang dinilai melukai hati para santri dan kiai di Banten bahkan se-Indonesia.

"Segera diproses diadili karena sudah mendistorsi marwah kiai dan pesantren dan segera dijerat Pak Suharso dengan UU ITE," ujar Haris.

Bahkan, pihaknya telah menyiapkan pengacara untuk  melaporkan Suharso Monoarfa ke Polda Banten terkait ujaran kebencian.

Di sisi lain, Haris meminta Suharso Monoarfa untuk secepatnya meminta maaf secara terbuka dengan pernyataannya tersebut.

"Segera Pak Monoarfa melakukan permohonan maaf kepada seluruh kiai di nusantara karena ini sudah mencederai, melukai seluruh kiai," tegasnya.

Ketua DPW PPP Banten Subadri Ushuludin mengatakan, para santri dan kiai di Banten bersabar dan tidak menelan mentah-mentah soal pemberitaan dugaan ujaran kebencian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

Wakil Wali Kota Serang itu mengaku belum melihat dan mendengar secara utuh video pernyataan Suharso tersebut.

"Saya berharap keluarga PPP Banten dan alim ulama kalau bisa mohon pemberitaan ini jangan ditelan habis-habis dulu sampai jelas," kata Subadri.

Baca juga: Meski Telah Meminta Maaf soal Pernyataan Amplop Kiai, Suharso Monoarfa Tetap Didesak Mundur dari Ketum PPP

Meski begitu, Subadri tetap akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan para santri dan kiai Banten kepada DPP PPP.

"Karena ini amanah, kami wajib menyampaikan agar DPP tahu kami telah digeruduk pencinta kiai di Banten yang juga ruhnya PPP," ujar Subadri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Imbauan Presiden Jokowi tentang Penyaluran Zakat Lewat Baznas Disambut Antusias Pemprov Gorontalo

Imbauan Presiden Jokowi tentang Penyaluran Zakat Lewat Baznas Disambut Antusias Pemprov Gorontalo

Regional
Kisah Begal Taksi Online di Purworejo, Minta Maaf kepada Korban, Tak Jadi Bawa Kabur Mobil

Kisah Begal Taksi Online di Purworejo, Minta Maaf kepada Korban, Tak Jadi Bawa Kabur Mobil

Regional
Lagi, 1 Korban Hilang Kebakaran Kapal MT Kristin di Mataram Ditemukan Meninggal

Lagi, 1 Korban Hilang Kebakaran Kapal MT Kristin di Mataram Ditemukan Meninggal

Regional
Pakai Golok Begal Sopir Taksi Online, Pemuda di Purworejo Ditangkap, Ini Pengakuannya

Pakai Golok Begal Sopir Taksi Online, Pemuda di Purworejo Ditangkap, Ini Pengakuannya

Regional
Minta Murid Hadiri Acara Dai Cilik Digelar Parpol, Kadisdik Pangkalpinang Buka Suara

Minta Murid Hadiri Acara Dai Cilik Digelar Parpol, Kadisdik Pangkalpinang Buka Suara

Regional
Muncul Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Gibran Sampai Bikin Polling, Ini Hasilnya

Muncul Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Gibran Sampai Bikin Polling, Ini Hasilnya

Regional
Pedas, Manis dan Gurih Berpadu dalam Setiap Seruputan Keong Sawah, Camilan Khas Ramadhan di Banyumas

Pedas, Manis dan Gurih Berpadu dalam Setiap Seruputan Keong Sawah, Camilan Khas Ramadhan di Banyumas

Regional
Kini Ada Kepala Suku Yahukimo, Bupati Berharap Bisa Meminimalisasi Konflik

Kini Ada Kepala Suku Yahukimo, Bupati Berharap Bisa Meminimalisasi Konflik

Regional
Sebar Konten Porno Istri di Media Sosial, Pria di Jepara Terancam 12 Tahun Penjara

Sebar Konten Porno Istri di Media Sosial, Pria di Jepara Terancam 12 Tahun Penjara

Regional
Sambil Mudik via Jalan Tol di Lampung, Warga Bisa Tukar Uang Pecahan di Rest Area

Sambil Mudik via Jalan Tol di Lampung, Warga Bisa Tukar Uang Pecahan di Rest Area

Regional
Dalam Sehari 7 Warga Lombok Tersambar Petir di 3 Tempat, 2 Tewas, 5 Luka-luka

Dalam Sehari 7 Warga Lombok Tersambar Petir di 3 Tempat, 2 Tewas, 5 Luka-luka

Regional
Densus 88 Geledah Sejumlah Kantor Yayasan di Sigi dan Donggala, Diduga Terafiliasi Jamaah Islamiyah

Densus 88 Geledah Sejumlah Kantor Yayasan di Sigi dan Donggala, Diduga Terafiliasi Jamaah Islamiyah

Regional
Anak Buahnya Diduga Peras Keluarga Pengedar, Kasat Narkoba Polres Kuansing Dicopot

Anak Buahnya Diduga Peras Keluarga Pengedar, Kasat Narkoba Polres Kuansing Dicopot

Regional
Teror Geng Motor di Gowa, Satu Tewas, Dua Luka Terkena Busur Panah

Teror Geng Motor di Gowa, Satu Tewas, Dua Luka Terkena Busur Panah

Regional
Sebar Konten Porno dan Narasi Jual Sang Istri di Instagram, Suami di Jepara: Tidak Ada Niatan Menjual, Hanya untuk Mengancam

Sebar Konten Porno dan Narasi Jual Sang Istri di Instagram, Suami di Jepara: Tidak Ada Niatan Menjual, Hanya untuk Mengancam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke