JAMBI,KOMPAS.com - Sepanjang tahun ini, sudah ada 517 orang terpapar demam berdarah dengue (DBD), yang menyebabkan 5 orang di antaranya meninggal dunia.
Kondisi cuaca ekstrem di Jambi beberapa bulan terakhir berupa hujan disertai panas disebut Dinas Kesehatan mempercepat pertumbuhan sarang nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD.
"Tahun ini rendah kasusnya, masih tinggi tahun sebelumnya. Ya memang ada 5 kasus DBD yang sebabkan meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Jambi, Fery Kusnadi melalui pesan singkat, Senin (29/8/2022).
Baca juga: Kasus DBD di Tuban Melonjak, 3 Pasien Meninggal
Ia mengatakan, kasus penderita DBD pada periode Januari-Juli 2022 tercatat sebanyak 517 kasus.
Dari angka itu, lima orang meninggal dunia, dengan rincian 4 orang dari Kota Jambi dan 1 orang dari Kabupaten Tebo.
Diandingkan dengan tahun sebelumnya, pada 2020 jumlah kasus DBD mencapai angka 2.049 orang yang terpapar.
"Kita sudah melakukan penyelidikan epidemiologi. Belum ada daerah yang status kejadian luar biasa (KLB)," kata Fery.
Dalam menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi meningkatnya sarang nyamuk, pemerintah telah mendorong warga dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca juga: 175 Orang di Kabupaten Kediri Terjangkit DBD, 3 di Antaranya Meninggal
Tindakan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit DBD ataupun penyakit lainnya.
Ia menjelaskan pengendalian yang efektif untuk mengurangi jentik nyamuk pada genangan air dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memusnahkan barang-barang bekas.
"Karena fogging tidak dapat diberikan secara terus menerus oleh dinas kesehatan, karena bersifat resisten," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.