Ia berharap, ke depan pemerintah pusat menyeleksi setiap kontraktor secara ketat. Sehingga siswa tidak dikorbankan seperti yang dialami oleh para pelajar di SDI Ilowutung.
"Kalau memang ke depan ada bantuan lagi lewat PUPR untuk renovasi atau bangun sekolah, kami minta prosesnya benar-baik, kontraktornya juga kredibel dan tanggung jawab mulai dari awal sampai selesai," pungkasnya.
Sebelumnya, petugas Balai Cipta Karya Kupang mendatangi sekolah itu, Senin (22/8/2022). Kedatangan mereka untuk menemui para tukang dan pihak sekolah.
“Mereka sudah datang ke Ilowutung untuk mengklarifikasi tentang keabsahan data khususnya utang. Sehingga kemarin juga para tukang menyampaikan tentang total semua utang. Totalnya Rp 77 juta lebih,” ujar Kepala SDI Ilowutung, Yosep Ado Tereng saat dihubungi, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Suami yang Bunuh Istri di NTT Belum Ditetapkan sebagai Tersangka
Yosep mengatakan, pertemuan itu telah menghasilkan kesepakatan kedua pihak agar persoalan tidak berlanjut.
Terlebih, penyegelan tersebut telah menghambat proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
“Setelah petugas yang ada mereka sudah terima laporan dari para tukang, lalu dibuat kesepakatan lagi bahwa tanggal 29 Agustus 2022 batas akhir penyelesaian. Sehingga KBM bisa berjalan dengan baik dalam ruangan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.