LAMPUNG, KOMPAS.com - Anggota DPR RI asal Lampung dr Jihan Nurlela berharap publik tidak mengaitkan kasus OTT Rektor nonaktif Universitas Lampung (Unila) Karomani dengan kualitas dokter lulusan kampus itu.
Jihan menilai "penghakiman" publik yang menyebutkan alumni Fakultas Kedokteran (FK) Unila tidak kompeten akibat penangkapan Karomani adalah pendapat yang tendensius.
"Dokter adalah tenaga profesional yang dalam proses pendidikannya melalui banyak sekali tahap pembelajaran dan ujian kompetensi yang ketat," kata Jihan dalam keterangan persnya, Minggu (28/8/2022).
Baca juga: Profil Tersangka Penyuap Rektor Unila, Andi Desfiandi, Mantan Rektor yang juga Anggota Bravo 5
Alumnus FK Unila ini menambahkan, dalam masa pendidikan pre-klinik, mahasiswa FK belajar dengan sistem yang berbeda dengan jurusan lain.
"Sistem yang diterapkan adalah sistem terbaik yang menunjang para mahasiswa menjadi mahasiswa yang siap untuk melanjutkan pendidikan profesi (koas)," kata Jihan.
Menurutnya, mahasiswa kedokteran harus melalui proses panjang untuk bergelar sebagai dokter.
"Setelah koas pun, kami tidak lantas lulus begitu saja. Di antaranya harus lulus ujian kompetensi mahasiswa program profesi dokter (UKMPPD) dilevel nasional," kata Jihan.
Sehingga, banyak tahapan penyaringan untuk menjadi seorang profesional dokter.
"Jika pun ada mahasiswa yang masuk dengan jalur yang tidak sesuai, dia pasti akan kesulitan melalui proses ini," kata Jihan.
Baca juga: Korupsi Rektor Unila, Rumah Dokter di Bandar Lampung Ikut Digeledah
Karena itu ia menilai tidak relevan mengaitkan OTT mantan rektor Unila dengan kualitas lulusan kedokteran Unila.
"Jadi tidak bijak jika rektor yang terjaring OTT KPK disangkut pautkan dengan kualitas sejawat dokter/alumni yang telah lulus melalui seleksi yang ketat. Dan tidak sedikit alumni FK Unila yang mencetak prestasi ditingkat nasional," kata Jihan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.