Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Laporan Korban Penipuan Jasa Prostitusi Online di Nunukan, Polisi Akui Dilematis

Kompas.com - 28/08/2022, 15:38 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Polres Nunukan Kalimantan Utara, mencatat sedikitnya empat laporan korban penipuan jasa seks online melalui aplikasi MiChat masuk di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Lusgi Simanungkalit mengatakan laporan penipuan jasa seks online melalui aplikasi Michat, diterima sejak tiga bulan terakhir.

Baca juga: Demi Beli Miras, Remaja Putus Sekolah di Lampung Jual Pacar di MiChat

"Korbannya lumayan banyak, dari rentang usia tiga puluhan tahun ke atas, dan dari kalangan beragam. Bisa dibilang laporan yang masuk, dalam seminggu bisa empat korban,’’ katanya, Minggu (28/8/2022).

Dia mengungkapkan bahwa pelaku penipuan merekayasa lokasi dalam aplikasi tersebut. Sehingga terlihat pihak yang menawarkan jasa ada di ara Nunukan.

Pelaku dinilai juga sudah mempelajari geografis Nunukan. Termasuk menghafal lokasi hotel untuk meyakinkan calon korban.

"Mereka memasang foto perempuan yang memiliki tampilan menarik dan memikat. Di keterangan foto ditulis, cewek tersebut didatangkan dari luar daerah, dan meminta calon korban mentransfer sejumlah uang untuk tanda jadi,’’ jelasnya.

Setelah menerima transferan dari korban, pelaku akan mengirim nomor kamar hotel yang sudah di-booking. Kemudian meminta korban kembali mentransfer sejumlah uang untuk pelunasan biaya service.

Sejauh ini, uang yang diminta pelaku bisanya mulai Rp 500.000 sampai Rp 1 juta. Namun, ada beberapa korban yang mentransfer sampai Rp 3 juta. Bahkan ada juga yang mencapai Rp 5 juta.

"Ketahuannya itu, setelah korban datang ke hotel sesuai chat dengan pelaku di aplikasi Michat itu. Sampai sana, resepsionis menegaskan tidak ada kamar hotel yang di-booking atas nama itu," tuturnya.

Kasus ini, lanjutnya, menjadi sebuah keprihatinan dan dilematis. Di satu sisi, polisi harus bekerja untuk mengungkap sindikat kasusnya.

Namun di sisi lain, polisi cukup heran dengan ulah para korban. Pasalnya, para korban tanpa ragu berani melapor kasus penipuan yang sebenarnya merupakan aib bagi mereka.

"Laporan yang masuk itu kan baru dari korban yang mau melapor saja. Saya yakin banyak korban yang tidak melapor juga. Memang ada kewajiban kami membongkar kasus sebagai tindak lanjut dan tugas polisi. Tapi satu sisi, ini perbuatan menyangkut moral. Apa pun itu, tolong jangan mudah percaya dengan penipuan seperti ini. Lebih jeli dan hati-hati agar tidak menjadi korban penipuan kasus ini," pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prabowo: Ini Saatnya Indonesia Bertransformasi dari Berkembang ke Negara Maju

Prabowo: Ini Saatnya Indonesia Bertransformasi dari Berkembang ke Negara Maju

Regional
Sandiaga Uno Klaim Ganjar-Mahfud Bisa Raih Suara Signifikan di Sumbar

Sandiaga Uno Klaim Ganjar-Mahfud Bisa Raih Suara Signifikan di Sumbar

Regional
Pantai Boom Tuban: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Boom Tuban: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Spanduk Bertuliskan 'PSI PARTAI JOKOWI' Bertebaran saat HUT PSI di Stadion Jatidiri Semarang

Spanduk Bertuliskan 'PSI PARTAI JOKOWI' Bertebaran saat HUT PSI di Stadion Jatidiri Semarang

Regional
Dua Unit Kerja Pemprov Jatim Raih Penghargaan Zona Integritas Predikat WBK

Dua Unit Kerja Pemprov Jatim Raih Penghargaan Zona Integritas Predikat WBK

Regional
Jejaring Rohingya Kabur dari Aceh ke Malaysia …

Jejaring Rohingya Kabur dari Aceh ke Malaysia …

Regional
Pelantikan Pejabat Pemkab Kediri, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran

Pelantikan Pejabat Pemkab Kediri, Mas Dhito Tekankan Pentingnya Loyalitas dan Kejujuran

Regional
Usai Kampanye di Pasar, Anies Komentari Rencana Debat Mutiara Baswedan Versus Alam Ganjar

Usai Kampanye di Pasar, Anies Komentari Rencana Debat Mutiara Baswedan Versus Alam Ganjar

Regional
Ratusan Warga Baubau Desak-desakan Beli Paket Sembako Pasar Murah

Ratusan Warga Baubau Desak-desakan Beli Paket Sembako Pasar Murah

Regional
Anaknya Tewas Dianiaya Polisi, Wariha: Apa Salah Anak Saya?

Anaknya Tewas Dianiaya Polisi, Wariha: Apa Salah Anak Saya?

Regional
Warga Semarang Kembali Terpapar Covid-19 Setelah Temannya Pulang dari Singapura

Warga Semarang Kembali Terpapar Covid-19 Setelah Temannya Pulang dari Singapura

Regional
Jaga Stok Pangan, Mas Dhito Bakal Siapkan Warehouse dan Tempat Pengeringan Gabah

Jaga Stok Pangan, Mas Dhito Bakal Siapkan Warehouse dan Tempat Pengeringan Gabah

Regional
Juara Soeratin Cup 2023, Tim Persedikab U-17 Terima Penghargaan dan Beasiswa dari Mas Dhito

Juara Soeratin Cup 2023, Tim Persedikab U-17 Terima Penghargaan dan Beasiswa dari Mas Dhito

Regional
Prabowo: Kita Ingin Menang dengan Cara Bersih dan Kesatria!

Prabowo: Kita Ingin Menang dengan Cara Bersih dan Kesatria!

Regional
Prabowo: Jika Paslon 1 atau 3 yang Menang, Saya Orang Pertama Ucapkan Selamat

Prabowo: Jika Paslon 1 atau 3 yang Menang, Saya Orang Pertama Ucapkan Selamat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com