Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaut Indonesia yang Tertahan di Somaliland Dipulangkan ke Tanah Air Hari Ini

Kompas.com - 27/08/2022, 22:09 WIB
Chermanto Tjaombah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Pelaut asal Indonesia yang sebelumnya tertahan di Berbera Somaliland akhirnya dipulangkan ke Indonesia hari ini, Sabtu (27/8/2022), menggunakan pesawat Ethiopian Airlines pukul 12.00 waktu setempat.

Hal ini disampaikan Kapten Devis Tumbel kepada Kompas.com melalui WhatsApp, sebelum meninggalkan Hotel Nile Hargeisa Somaliland menuju bandara, atau sekitar 3 jam berkendara dari hotel sebelumnya di Berbera.

"Tuhan berkenan, kami akan naik Ethopian Airlines dan rencna tiba tgl 28 Agustus malam di Jakarta. Keluarga sudah tahu, Puji Tuhan keluarga sangat senang," ujar Devis.

Baca juga: Terkait Pelaut Indonesia di Somaliland, KBRI Nairobi: Agen Perekrut Tidak Bisa Dihubungi

Pemulangan ini merupakan gelombang kedua. Sebelumnya, satu pelaut asal Jawa Tengah atas nama Mucholidin, lebih awal dipulangkan pada 25 Agustus 2022 kemarin, dan saat ini telah tiba di kampung halaman.

Untuk pemberangkatan gelombang kedua kali ini, empat pelaut Indonesia masing-masing Davis Timbel, Ihwanli, Darso, dan Hartono dipulangkan sekaligus, dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada Minggu 28 Agustus besok malam.

Berdasarkan rilis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi, permasalahan yang menimpa para ABK bermula dari tuntutan Darso, Ihwanli dan Muckolidin yang telah bekerja di kapal VS Dox sejak Maret 2022.

Selama 3 (tiga) bulan bekerja di kapal ikan di perairan Somalia, ketiganya belum juga memperoleh gaji. Hartono dan Davis yang baru bergabung pada bulan Mei, juga menuntut pihak kapal untuk segera membayar mereka.

Sebelum tercapainya kesepakatan, kelimanya meninggalkan kapal dan kemudian menginap di Berbera Hotel Somaliland karena mendapat janji dari agen pengirim mereka akan bertanggung jawab memulangkan mereka ke Indonesia.

Pihak kapal VS Dox menolak memulangkan para ABK karena mereka telah mengeluarkan banyak uang untuk mendatangkan mereja dari Indonesia, Mereka meminta para ABK kembali bekerja dengan janji gaji akan dibayarkan.

Baca juga: Kronologi 5 Pelaut Indonesia Tiba di Kapal Berbendera Timor Leste, Tak Digaji, dan 3 Bulan Terjebak di Somaliland

Dalam waktu lewat satu bulan tanpa kesepakatan, pihak kapal akhirnya mengizinkan kelima ABK pulang ke Indonesia, dengan syarat membeli tiket sendiri dan membayar hotel yang mereka tempati sejak awal Juni.

Atas tekanan KBRI, akhirnya pihak FV Dox berjanji membelikan tiket untuk kepulangan para ABK ke Indonesia, namun menolak untuk membayarkan hotel tempat para ABK menginap hampir dua bulan.

Pihak kapal beralasan, karena bukan pihak kapal yang menempatkan mereka di Berbera hotel Somaliland tersebut, dan hingga akhir Agustus tagihan hotel membengkak menjadi 16,600 dollar AS, atau Rp 232 Juta lebih.

Duta Besar Indonesia untuk Kenya, Dr Mohamad Hery Saripudin menyampaikan, permasalahan kelima ABK yang bekerja pada kapal Dox Dili tersebut menambah panjang daftar ABK asal Indonesia yang menghadapi masalah di Somalia.

"Banyak dari permasalahan tersebut timbul dari ketidakberesan prosedur pengiriman dari dalam negeri serta tidak bertanggung jawabnya agen pengirim para ABK. Di samping juga para ABK yang tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang wilayah kerja mereka di luar negeri,” ujar Hery.

Baca juga: Tertahan 3 Bulan di Somaliland, 5 Pelaut Indonesia Berharap Bisa Pulang

Semantara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pelaut Sulawesi Utara, Anwar Abdul Dalewa, mengapresiasi usaha sejumlah pihak yang telah membantu usaha pemulangan Pelaut Indonesia dari Somaliland.

Namun menurutnya, meski telah dipulangkan ke Indonesia, perjuangan berikutnya tak sampai disini karena ada Hak dari kelima pelaut tersebut yang belum terselesaikan saat masih bekerja diatas kapal FV Dox.

"Kami akan terus mengawal hak normatif kelima pelaut kita meski meraka berbeda daerah karena kami sudah komunikasi dengan sejumlah jaringan kita se Indoenesia, bagaimana pun Pemilik kapal harus membayar gaji mereka yang tertunda".

Anwar juga menyayangkan upayanya menghubungi Kadisnaker Bitung yang meminta bantuan tiket untuk pemulangan Davis Tumbel dari Jakarta ke Bitung Sulawesi Utara, sejak 3 hari lalu hingga saat ini belum mendapatkan respons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com