Hingga saat ini, generasi muda masih melestarikan bahasa Sunda sebagai bahasa sahari-hari, meskipun kehidupan mengalami modernisasi.
Bahasa Sunda berkembang menjadi beberapa dialek, yaitu:
Rumah Adat Suku Sunda
Rumah adat suku Sunda berupa rumah panggung yang tidak terlalu tinggi, sekitar satu meter.
Rumah adat tersebut dibuat dari bahan-bahan alami, seperti kayu, bambu, daun kelapa, ijuk, maupun daun palem.
Ada beberapa jensi rumah adat suku Sunda, yaitu:
Istilah Badak Heuay memiliki arti badak yang menguap. Ciri-ciri rumah ini seperti badak yang tengah menguap.
Fungsi rumah ini adalah untuk menerima tamu laki-laki.
Badak Heuay merupakan rumah yang banyak ditemukan di daerah Sukabumi.
Rumah adat ini memiliki pintu masuk sejajar dengan salah satu ujung atap atau 'suhunan'.
Baca juga: Mengenal Rumah Tradisional Suku Sunda
Bentuk rumah dapat sesuai dengan pemilik dengan pintu menghadap ke jalan.
Sedangkan, atap rumah tidak kelihatan jika dilihat dari arah muka rumah.
Rumah adat Tagog Anjing berbentuk seperti anjing nagog (anjing yang sedang jongkok atau duduk).
Selain itu, rumah ini berbentuk seperti rumah panggung. Perbedaannya terletak pada pondasi bangunan yang lebih rendah dari rumah adat Sunda pada umumnya.
Bentuk bangunan berupa persegi panjang yang memanjang ke belakang dengan atap 'sorondoy' atau atap berbentuk segitiga serta menyatu dengan rumah.
Rumah adat Jolopong memiliki dua bagian atap yang dipisahkan ujung atap yang sama panjang dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap.
Fungsi rumah sesuai ruangannya, ada tempat untuk menerima tamu dan ruang untuk menyimpan beras.
Rumah adat julang ngapak memiliki arti burung yang tengah mengepakkan sayapnya.
Bentuk rumah cenderung melebar di bagian sisi kanan maupun kiri seperti burung yang sedang terbang.
Bahan yang digunakan untuk membuat rumah ini adalah daun rumbia, ijuk, dan alang-alang. Semua bahan itu disatukan pada kerangka atap bambu.
Rumah berfungsi sebagai pelindung saat musim hujan, meskipun bahan rumah sederhana namun aman dari kebocoran.
Baca juga: Tari Jaipong: Asal, Sejarah, dan Gerakan