Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Purworejo Baru Tangkap Pelaku Satu Judi Togel, Pemuka Agama: Masih Banyak Tempat-tempat Perjudian

Kompas.com - 27/08/2022, 15:19 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran kepolisian, termasuk Polres Purworejo untuk memberantas habis segala macam bentuk perjudian.

Bahkan, Kapolri juga mengancam mencopot jajaran petinggi Polri yang ditugasinya untuk menumpas judi, jika tindak pidana itu masih ditemukan di kemudian hari.

Nampaknya Polri benar-benar serius dalam menanggapi isu Soal Konsorsium 303 yang dibahas dalam rapat kerja Komisi III beberapa waktu yang lalu.

Baca juga: Polda Lampung Ringkus 7 Bandar Judi Online, Berkiblat ke Hong Kong dan Makau

Namun, pemberantasan perjudian di Purworejo dinilai belum maksimal oleh sejumlah pihak. Sejak instruksi itu digaungkan oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo, masih satu rilis penangkapan terhadap pelaku perjudian, itu pun bukan dari kalangan bandar judi besar.

Salah satu pihak yang meminta dengan keras agar Polres Purworejo benar-benar serius memberantas perjudian adalah dari kalangan pemuka agama.

Salah satu pemuka agama, pengasuh Pondok Pesantren Al Anshory, Tulusrejo, Kecamatan Grabag, KH Muhammad Luthfi Rahman berpendapat bahwa di Purworejo masih banyak tempat perjudian yang harus diberantas oleh pihak kepolisian.

"Ya seharusnya kurang, masih banyak sekali tempat-tempat perjudian seperti adu ayam, balap burung dara, ada judi togel, ini yang paling meresahkan termasuk togel ini sampai kalangan bawah, anak-anak remaja ini sudah kecanduan togel," kata Pembina Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Al Quds Purworejo itu saat dikonfirmasi sejumlah media melalui telepon, Kamis (26/8/2022) sore.

Dikatakan, instruksi dari Kapolri untuk membersihkan perjudian seharusnya bisa dilaksanakan secara maksimal. Momen ini seharusnya digunakan dengan baik untuk memperbaiki citra Polri.

"Kalau dari seruan Kapolri kemarin kan harus bersih-bersih ini, ya sudah sewajarnya kami meminta semuanya penyakit masyarakat, karaoke juga harusnya diberantas habis, agar generasi kita menjadi baik, bermoral, memang yang seperti itu harus diberantas habis," tegasnya.

Baca juga: Berjudi di Rumah Duka, Bandar Judi Lempar Dadu Ditangkap Polisi

Selain perjudian, Muhammad Luthfi yang juga pengurus Front Persaudaraan Islam (FPI) Jawa Tengah ini meminta kepada Polri agar penyakit masyarakat lain juga harus diberantas.

"Intinya kalau saya dari sudut pandang agama bukan hanya perjudian, tapi semua penyakit masyarakat, ada miras, ada pelacuran, dan sebagainya harus diberantas, dan itu tugas aparat kepolisian," terangnya.

Masalah penyakit masyarakat ini, tambahnya, harus menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat. Semua pihak harus instropeksi diri agar permasalahan penyakit masyarakat ini bisa dituntaskan.

Baca juga: Kepala Dusun di Mojokerto Ditangkap Polisi gara-gara Main Judi Online

"Semuanya harus saling instropeksi, dari kepolisian, semua harus instropeksi, semua kalangan," tandasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Ryan Eka Cahya menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mendalami kasus-kasus lain terkait perintah Kapolri tersebut.

"Masih kami dalami mas, kalo sudah lengkap kami kabari ya," tutupnya singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com