Selanjutnya adegan demi adegan berlangsung sesuai jalan cerita. Setiap pemain seni pertunjukan dulmuluk dituntut kemampuan untuk dapat bernyanyi sesuai dengan tuntutan perannya.
Nyanyian salam pembuka Dulmuluk kemudian bekisoh atau bekiso ketika salah seorang pemain duduk di samping para pemusik dan melantunkan kisah dengan suara yang tinggi. Permainan dimulai hingga selesai, lalu ditutup dengan beremas.
Sebelum Tahun 1972 Pertunjukkan Dul Muluk dilakukan di Lapangan terbuka dimana penonton berada di arena, kemudian mulai tahun 1972 pertunjukkan dilakukan di atas panggung supaya penonton berada didepan panggung lebih fokus menikmati pertunjukkan Dulmuluk.
Salah satu pemain sebagai pemeran utama bernama Sultan Abdul Muluk.
Baca juga: Mengenal Randai, Kesenian Khas Minangkabau: Asal-usul, Cara, dan Cerita
Tidak hanya ke Palembang, Wan Bakar juga membawa kesenian ini ke Singapura, Negri Johor Malaysia, Kepulauan Riau dan Pulau Bangka.
Kini kesenian Teater Dulmuluk masih dipertahankan oleh masyarakat dan pegiat seni di Sumsel.
Pagelaran Dulmuluk juga masih ditampilkan baik secara langsung di panggung maupun di televisi.
Pemerintah Sumsel juga mencatatkan Dulmuluk sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Sumsel di Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumsel.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.