Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/08/2022, 22:14 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Harga telur ayam ras terus naik di Provinsi Bengkulu dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, harga per butir telur sebesar Rp 1.100 namun kini mencapai Rp 1.600. Satu karpet telur ayam ras mencapai Rp 60.000.

Syafrizal, pedagang grosir telur ayam ras Kota Bengkulu menjelaskan, ada 3 sebab penyebab naiknya harga telur. Pertama banyaknya peternak yang gulung tikar karena kekurangan pakan ayam.

Baca juga: Rokok Rp 25.000 Dibeli, Masak Telur Rp 30.000 Tidak

"Peternak gulung tikar karena harga pakan saat ini mahal sehingga peternak mengurangi pemberian makan ayam petelur misalnya sehari harus disiapkan Rp 1 juta karena pakan mahal maka dikurangi Rp 700 ribu. Akhirnya banyak ayam mati lalu peternak merugi," ujar Syafrizal saat ditemui di toko grosir telur di Kota Bengkulu miliknya, Kamis (25/8/2022).

Penyebab kedua, menurut Syafrizal, sulit dan mahalnya solar. Di Bengkulu, banyak peternak ayam petelur gulung tikar akibatnya pasokan telur Bengkulu diambil dari Padang, Sumatera Barat.

"Distribusi telur dari Padang menggunakan jalur darat truk. Sementara sekarang untuk mendapatkan bahan bakar seperti solar dan sejenisnya sulit kemudian mahal. Maka otomatis biaya jual telur juga naik," tambahnya.

Baca juga: Harga Telur Melonjak, Pelaku UMKM Kue di Banyumas: Makin Puyeng

Penyebab ketiga, cairnya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dimana salah satu item PKH yakni tersedianya telur untuk konsumsi keluarga PKH.

"Program PKH butuh banyak telur jadi permintaan tinggi sementara persediaan terbatas. Maka harga pasti menjadi mahal," tutupnya.

Telur Makanan Penyelamat

Bagi masyarakat terutama kaum ibu, telur merupakan menu makanan penyelamat. Telur mudah dimasak sementara asupan gizinya maksimal disertai harga yang terjangkau.

Namun saat ini tingginya harga telur membuat masyarakat berpikir ulang menjadikan telur sebagai menu penyelamat.

"Telur itu makanan praktis, kaya gizi, dan ekonomis. Kalau sekarang menjadi mahal maka terpaksa belinya dikurangi. Atau kalau dihitung-hitung mendingan beli ikan atau menu lain yang lebih murah," ujar Julianti seorang ibu rumah tangga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke