LARANTUKA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta masyarakat untuk mewaspadai bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat dampak kekeringan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Flores Timur, Yohanes Hayon menyebut, ada dua kecamatan yang cukup rawan kekeringan dan berada dalam status waspada, yakni Larantuka dan Wulanggitang.
"Kami sudah keluarkan surat imbauan waspada karhutla agar para camat sejak 29 Juli 2022. Sehingga bisa diteruskan kepada kepala desa di wilayah kerjanya," ujar Yohanes dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Warga Desa Waibao di Flores Timur Hibahkan 3,5 Hektar Lahan untuk Pangkalan TNI AL
Secara keseluruhan, ada 19 kecamatan yang mempunyai potensi ancaman tinggi. Hal tersebut sesuai kajian risiko bencana kekeringan untuk wilayah Kabupaten Flores Timur tahun 2019.
Yohanes mengungkapkan, meski belum ada laporan karhutla selama tiga pekan terakhir, namun para camat diminta mengambil langkah pencegahan dan pemadaman jika terjadi karhutla di wilayah masing-masing.
Baca juga: Bus Angkut Anggota Polda NTT Diduga Tabrak Motor di Jalan Trans Flores, Pengendara Motor Tewas
Apalagi, kejadian kebakaran hutan pernah terjadi pada 25 Juli 2022 di wilayah Lamanabi.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat melalui sosialisasi di desa yang mempunyai potensi ancaman besar.
"Kita imbau masyarakat untuk waspada dengan ancaman bahaya karhutla pertanian atau perkebunan serta berkoordinasi dengan kepala desa atau lurah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.