Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bima Darurat Kekeringan, 38 Desa Krisis Air Bersih

Kompas.com - 25/08/2022, 17:18 WIB
Syarifudin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan status siaga darurat kekeringan dan krisis air bersih hingga waktu yang tidak ditentukan.

Penetapan status darurat itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri.

"Penetapan status siaga darurat kekeringan ini dikeluarkan setelah kami lakukan rapat koordinasi beberapa waktu lalu," kata Kepala Pelaksana BPBD, M Chandra Kusuma kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan sehingga Pemkab Bima menetapkan status darurat kekeringan. Seperti adanya surat rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan hasil rapat koordinasi dengan instansi terkait.

Baca juga: Puluhan Desa di Bima Dilanda Kekeringan, Warga Kesulitan Air Bersih

"Dengan demikian, Kabupaten Bima saat ini berstatus siaga darurat kekeringan dan krisis air bersih. Dengan adanya penetapan status ini maka akan lebih mempermudah dan mempercepat kami dalam melakukan berbagai penanggulangan, khususnya yang berdampak langsung kepada warga," ujarnya.

Dia mengatakan, rapat koordinasi dilakukan pada akhir Juli lalu. Hasilnya, selain mengeluarkan status siaga, langkah penanggulangan difokuskan pada masyarakat yang terdampak langsung, seperti masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Ditolak Warga, Alfamart Sape di Bima Diminta Berhenti Beroperasi

38 desa krisis air bersih

Selain itu, Chandra menyebut, dampak kekeringan ini sudah dirasakan langsung oleh masyarakat. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bima, sudah ada 38 desa di daerah itu yang mengalami krisis air bersih.

"Sementara ini baru beberapa wilayah yang telah melaporkan adanya kekeringan. Seperti Desa Dori Dungga, Wane dan beberapa desa lainya di Kecamatan Palibelo. Itu yang sudah kami layani. Sementara desa-desa lainnya dari 38 desa itu, belum ada yang lapor bahwa mereka saat ini kesulitan air bersih," tuturnya.

Pihaknya telah mengupayakan bantuan penyaluran air bersih ke lokasi yang warganya sangat sulit mendapatkan air bersih.

Suplai air bersih itu akan terus dilakukan sampai status siaga bencana kekeringan dicabut dan sumber-sumber air kembali mengalir.

"Untuk mendistribusikan air bersih ke sejumlah titik, kami juga dibantu pihak lain seperti PDAM yang merupakan bagian dari Satgas penanggulangan bencana kekeringan. Sejauh ini lebih kurang 50 tangki air bersih sudah kami salurkan selama dua bulan terakhir," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com