KOMPAS.com - Kondisi D (33), warga Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang sempat diduga mengalami gejala penyakit cacar monyet (monkeypox) mulai membaik usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
Humas RSUD Sumedang, Rudianto mengatakan, sejak D tiba di rumah sakit pada Sabtu (20/8/2022) lalu, tim medis langsung melakukan observasi dan pengawasan intensif kepada pasien tersebut.
"Pasien telah menjalani pemeriksaan yang intensif, termasuk pemeriksaan luka-lukanya di labolatorium. Hasilnya, dia tidak menderita cacar monyet. Bukan dugaan lagi, dokter telah menyatakan itu negatif," kata Rudianto, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (25/8/2022).
Rudianto mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium, luka-luka di kulit pasien yang mulanya diduga sebagai gejala cacar monyet itu adalah luka akibat penyakit jamur kulit.
Baca juga: Alami Gejala Serupa Cacar Monyet Sepulang dari Jakarta, Warga Sumedang Diobservasi
Dia menuturkan, pasien tersebut mengalami masalah kulit yang dikira gejala cacar monyet karena tidak menjaga kebersihan dirinya sendiri.
"Selama sebulan pasien tersebut pernah tidak mandi," ujar Rudianto.
Dia menjelaskan, D masih harus menjalani perawatan di RSUD Sumedang untuk mendapat beberapa pemeriksaan dari dokter, termasuk kondisi kejiwaannya yang kerap mengalami cemas berlebihan.
"Dijadwalkan periksa ke poli jiwa, dan diduga pasien ini juga menderita TBC. Akan diperiksakan juga," ungkapnya.
Sebelumnya, D mengalami gejala mirip cacar monyet usai kembali dari Jakarta. Kewaspadaan pun ditingkatkan mengingat kasus pertama cacar monyet baru saja diumumkan terjadi di wilayah Ibu Kota.
Baca juga: Ada 2 Pasien Suspek Cacar Monyet di Sulsel, Salah Satunya Bocah Berusia 10 Tahun
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sumedang, Dadang Sulaeman, menjelaskan bahwa pihaknya pertama kali mengetahui kondisi pasien itu dari (Dinkes) Kabupaten Garut.
"Informasinya, ada pasien asal Sumedang yang datang ke Puskesmas Ciawitali, Kabupaten Garut," terangnya.
Dadang membeberkan, gejala awal yang dialami pasien tersebut antara lain demam, mual, bintik-bintik ruam, bernanah di wajah, tangan, dan badan.
"Setelah menerima informasi itu, kami evakuasi pasien tersebut ke RSUD Sumedang. Sekarang sudah ditangani oleh tim ahli," kata Dadang.
Menurut hasil pemeriksaan, Dadang mengungkapkan, D tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, tidak punya kontak erat dengan pasien suspek cacar monyet, dan tak pernah bersentuhan dengan hewan monyet.
Baca juga: Satu Pasien Suspek Cacar Monyet Dirawat di Makassar
Selain itu, menurut pengakuan D, Dadang melanjutkan, tidak ada orang terdekat pasien yang mengalami gejala seperti yang dialaminya.
"Itu catatan pentingnya. Setelah dirawat di RSUD (Sejak tanggal 20 Agustus 2022), kondisinya membaik," ujarnya.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Jabar dan Kemenkes," imbuhnya.
Dadang mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada terkait potensi penularan penyakit cacar monyet.
"Selalu upayakan pencegahan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebab, potensi penularan itu ada, karena penyebabnya itu adalah virus. Jadi poinnya adalah perilaku hidup bersih dan sehat," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.