Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Gejala Cacar Monyet, Luka di Kulit Pasien Asal Sumedang Ini Ternyata Akibat Tidak Mandi Sebulan

Kompas.com - 25/08/2022, 11:16 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kondisi D (33), warga Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang sempat diduga mengalami gejala penyakit cacar monyet (monkeypox) mulai membaik usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

Humas RSUD Sumedang, Rudianto mengatakan, sejak D tiba di rumah sakit pada Sabtu (20/8/2022) lalu, tim medis langsung melakukan observasi dan pengawasan intensif kepada pasien tersebut.

"Pasien telah menjalani pemeriksaan yang intensif, termasuk pemeriksaan luka-lukanya di labolatorium. Hasilnya, dia tidak menderita cacar monyet. Bukan dugaan lagi, dokter telah menyatakan itu negatif," kata Rudianto, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (25/8/2022).

Rudianto mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium, luka-luka di kulit pasien yang mulanya diduga sebagai gejala cacar monyet itu adalah luka akibat penyakit jamur kulit.

Baca juga: Alami Gejala Serupa Cacar Monyet Sepulang dari Jakarta, Warga Sumedang Diobservasi

Dia menuturkan, pasien tersebut mengalami masalah kulit yang dikira gejala cacar monyet karena tidak menjaga kebersihan dirinya sendiri.

"Selama sebulan pasien tersebut pernah tidak mandi," ujar Rudianto.

Dia menjelaskan, D masih harus menjalani perawatan di RSUD Sumedang untuk mendapat beberapa pemeriksaan dari dokter, termasuk kondisi kejiwaannya yang kerap mengalami cemas berlebihan.

"Dijadwalkan periksa ke poli jiwa, dan diduga pasien ini juga menderita TBC. Akan diperiksakan juga," ungkapnya.

Sebelumnya, D mengalami gejala mirip cacar monyet usai kembali dari Jakarta. Kewaspadaan pun ditingkatkan mengingat kasus pertama cacar monyet baru saja diumumkan terjadi di wilayah Ibu Kota.

Baca juga: Ada 2 Pasien Suspek Cacar Monyet di Sulsel, Salah Satunya Bocah Berusia 10 Tahun

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sumedang, Dadang Sulaeman, menjelaskan bahwa pihaknya pertama kali mengetahui kondisi pasien itu dari (Dinkes) Kabupaten Garut.

"Informasinya, ada pasien asal Sumedang yang datang ke Puskesmas Ciawitali, Kabupaten Garut," terangnya.

Dadang membeberkan, gejala awal yang dialami pasien tersebut antara lain demam, mual, bintik-bintik ruam, bernanah di wajah, tangan, dan badan.

"Setelah menerima informasi itu, kami evakuasi pasien tersebut ke RSUD Sumedang. Sekarang sudah ditangani oleh tim ahli," kata Dadang.

Menurut hasil pemeriksaan, Dadang mengungkapkan, D tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, tidak punya kontak erat dengan pasien suspek cacar monyet, dan tak pernah bersentuhan dengan hewan monyet.

Baca juga: Satu Pasien Suspek Cacar Monyet Dirawat di Makassar

Selain itu, menurut pengakuan D, Dadang melanjutkan, tidak ada orang terdekat pasien yang mengalami gejala seperti yang dialaminya.

"Itu catatan pentingnya. Setelah dirawat di RSUD (Sejak tanggal 20 Agustus 2022), kondisinya membaik," ujarnya.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Jabar dan Kemenkes," imbuhnya.

Dadang mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada terkait potensi penularan penyakit cacar monyet.

"Selalu upayakan pencegahan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Sebab, potensi penularan itu ada, karena penyebabnya itu adalah virus. Jadi poinnya adalah perilaku hidup bersih dan sehat," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Situasi Dirasa Aman, Trigana Air Buka Kembali Penerbangan ke Oksibil

Situasi Dirasa Aman, Trigana Air Buka Kembali Penerbangan ke Oksibil

Regional
M Haris Jadi Pj Bupati Bangka, Fokus Atasi Stunting hingga Kemiskinan

M Haris Jadi Pj Bupati Bangka, Fokus Atasi Stunting hingga Kemiskinan

Regional
Polisi Pastikan 2 Pelaku Perundungan Siswa SMP di Cilacap Diproses Hukum

Polisi Pastikan 2 Pelaku Perundungan Siswa SMP di Cilacap Diproses Hukum

Regional
Cakupan JKN Sumatera Barat di Bawah Nasional

Cakupan JKN Sumatera Barat di Bawah Nasional

Regional
Polisi Amankan 5 Remaja Kasus 'Bullying' Murid SMP di Cilacap, 2 Jadi Terduga Pelaku

Polisi Amankan 5 Remaja Kasus "Bullying" Murid SMP di Cilacap, 2 Jadi Terduga Pelaku

Regional
Baru Kenal 2 Minggu, Pria Hantam Wanita dengan Tabung Gas hingga tewas di Vila Pangalengan

Baru Kenal 2 Minggu, Pria Hantam Wanita dengan Tabung Gas hingga tewas di Vila Pangalengan

Regional
Tetangga Korban Emosi, Pelaku 'Bullying' Murid SMP di Cilacap Nyaris Di-massa

Tetangga Korban Emosi, Pelaku "Bullying" Murid SMP di Cilacap Nyaris Di-massa

Regional
Mengenal Pohon Pule, Pohon Iblis Berharga Fantastis yang Kaya Manfaat

Mengenal Pohon Pule, Pohon Iblis Berharga Fantastis yang Kaya Manfaat

Regional
Lewat 'Boga Tresna Werdha', Pemkab Jembrana Salurkan Makanan Bergizi untuk Lansia Terlantar

Lewat "Boga Tresna Werdha", Pemkab Jembrana Salurkan Makanan Bergizi untuk Lansia Terlantar

Regional
Gibran Enggan Tanggapi soal Didorong Sekjen PBB untuk Jadi Bacawapres Prabowo

Gibran Enggan Tanggapi soal Didorong Sekjen PBB untuk Jadi Bacawapres Prabowo

Regional
Ibu dan 4 Anak di Sikka yang Tinggal di Gubuk Reyot Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta dari Kemensos

Ibu dan 4 Anak di Sikka yang Tinggal di Gubuk Reyot Dapat Bantuan Rp 1,4 Juta dari Kemensos

Regional
Motif Siswa SMP di Cilacap Dirundung Terungkap, Pelaku Tak Terima Korban Mengaku Anggota Kelompoknya

Motif Siswa SMP di Cilacap Dirundung Terungkap, Pelaku Tak Terima Korban Mengaku Anggota Kelompoknya

Regional
Siswa Korban 'Bullying' di Cilacap Diserang 38 Tinju dan Tendangan, Video Perundungan Viral

Siswa Korban "Bullying" di Cilacap Diserang 38 Tinju dan Tendangan, Video Perundungan Viral

Regional
Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara Minta Supaya Kasus Kematiannya Ditangani secara Transparan

Keluarga Ajudan Kapolda Kaltara Minta Supaya Kasus Kematiannya Ditangani secara Transparan

Regional
Kecam Pemukulan Wartawan di Maluku Tenggara, AJI Ambon: Ancam Kemerdekaan Pers

Kecam Pemukulan Wartawan di Maluku Tenggara, AJI Ambon: Ancam Kemerdekaan Pers

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com