Tahta Demak pun menjadi rebutan. Keturunan Pangeran Sekar Seda Lepen yang dibunuh Sunan Prawoto (putera sulung Sultan Trenggono) masih menyimpan dendam.
Ia adalah Arya Penangsang yang merasa lebih berhak menduduki tahta kerajaan karena Pengeran Sekar Seda Lepen adalah kakak dari Sultan Trenggono dan adik dari Patih Unus atau Pangeran Sabrang Lor.
Arya Penangsang pun berencana membunuh Pangeran Prawoto dan mendudukin tahta Kerajaan Demak.
Joko Tingkir memiliki peran besar terkait konflik itu. Ia berhasil menangkap para urusan Arya Penangsang.
Baca juga: Kisah Arya Penangsang Asal Jawa Tengah: Rasa Dendam yang Berujung Petaka
Bukannya dibunuh, Joko Tingkir malah memberikan hadiah dan pakaian lalu menyuruh para utusna pulang dengan baik-baik
"Kebijaksanaan lain Jaka Tingkir yaitu ketika terjadi perselisihan perebutan kekuasaan antara Pajang dan Mataram. Joko Tingkir mengalah tidak memerangi Pajang dan pulang kembali ke istananya," tutur Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Profesor Bani Sudardi dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Sepeninggal Arya Penangsang, tahun 1568 Jaka Tingkir mendapat restu dari Sunan Kudus menjadi Sultan di Pajang.
Ia pun menggunakan gelar Sultan Hadiwijaya saat memimpin Kesultanan Pajang didampingin permaisuri, Ratu Mas Cempaka yang tak lain putri Sultan Trenggono.
Jaka Tingkir diangkat jadi Sultan karena jasanya yang berhasil menyelesaikan konflik di Kerajaan Demak dan karena ia keturunan dari keluarga Kerajaan Majapahit.
Baca juga: Sultan Trenggono, Raja Demak yang Menaklukkan Majapahit
Profesor Bani Sudardi mengatakan dalam tata budaya Jawa, nama Jaka Tingkir atau Joko Tingkir dinilai perlu dijaga dan disebutkan secara hormat.
Sebab, Joko Tingkir adalah salah satu dari sultan yang pernah berkuasa di tanah Jawa ini.
Bani menambahkan, hingga saat ini garis keturunan (trah) Joko Tingkir masih tetap eksis. Salah satunya adalah Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang disebut sebagai cucu generasi keenam dari Joko Tingkir.
"Saya kira, menggunakan namanya sebagai bagian dari lagu perlu meminta izin dari trah Jaka Tingkir agar tidak terjadi salah paham dan saling menghormati antar sesama tokoh," pungkas Bani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.