Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Joko Tingkir

Kompas.com - 25/08/2022, 10:30 WIB
Rachmawati

Editor

 

Konflik dengan Arya Penangsang

Tahta Demak pun menjadi rebutan. Keturunan Pangeran Sekar Seda Lepen yang dibunuh Sunan Prawoto (putera sulung Sultan Trenggono) masih menyimpan dendam.

Ia adalah Arya Penangsang yang merasa lebih berhak menduduki tahta kerajaan karena Pengeran Sekar Seda Lepen adalah kakak dari Sultan Trenggono dan adik dari Patih Unus atau Pangeran Sabrang Lor.

Arya Penangsang pun berencana membunuh Pangeran Prawoto dan mendudukin tahta Kerajaan Demak.

Joko Tingkir memiliki peran besar terkait konflik itu. Ia berhasil menangkap para urusan Arya Penangsang.

Baca juga: Kisah Arya Penangsang Asal Jawa Tengah: Rasa Dendam yang Berujung Petaka

Bukannya dibunuh, Joko Tingkir malah memberikan hadiah dan pakaian lalu menyuruh para utusna pulang dengan baik-baik

"Kebijaksanaan lain Jaka Tingkir yaitu ketika terjadi perselisihan perebutan kekuasaan antara Pajang dan Mataram. Joko Tingkir mengalah tidak memerangi Pajang dan pulang kembali ke istananya," tutur Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Profesor Bani Sudardi dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Sepeninggal Arya Penangsang, tahun 1568 Jaka Tingkir mendapat restu dari Sunan Kudus menjadi Sultan di Pajang.

Ia pun menggunakan gelar Sultan Hadiwijaya saat memimpin Kesultanan Pajang didampingin permaisuri, Ratu Mas Cempaka yang tak lain putri Sultan Trenggono.

Jaka Tingkir diangkat jadi Sultan karena jasanya yang berhasil menyelesaikan konflik di Kerajaan Demak dan karena ia keturunan dari keluarga Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Sultan Trenggono, Raja Demak yang Menaklukkan Majapahit

Profesor Bani Sudardi mengatakan dalam tata budaya Jawa, nama Jaka Tingkir atau Joko Tingkir dinilai perlu dijaga dan disebutkan secara hormat.

Sebab, Joko Tingkir adalah salah satu dari sultan yang pernah berkuasa di tanah Jawa ini.

Bani menambahkan, hingga saat ini garis keturunan (trah) Joko Tingkir masih tetap eksis. Salah satunya adalah Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang disebut sebagai cucu generasi keenam dari Joko Tingkir.

"Saya kira, menggunakan namanya sebagai bagian dari lagu perlu meminta izin dari trah Jaka Tingkir agar tidak terjadi salah paham dan saling menghormati antar sesama tokoh," pungkas Bani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com