Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Gambyong: Gerakan, Pola Lantai, Properti, Iringan, dan Maknanya

Kompas.com - 23/08/2022, 21:55 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tari Gambyong adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah, tepatnya dari Kota Surakarta.

Tari Gambyong memiliki beberapa jenis koreografi, diantaranya adalah Tari Gambyong Pareanom, Tari Gambyong Pangkur, dan Tari Gambyong Retnokusumo.

Baca juga: Tari Gambyong, Tari Tradisional Jawa Tengah

Meski berasal dari tarian rakyat, perkembangan Tari Gambyong juga tidak terlepas dari peran Keraton Surakarta.

Baca juga: Tari Gambyong Asal Surakarta, Sejarah, Gerakan, Cerita, dan Keunikan

Dilansir dari laman Kemendikbud, Tari Gambyong merupakan perkembangan dari tari rakyat, yaitu tledek atau tayub.

Baca juga: Sejarah Tari Gambyong dan Ciri-cirinya

Dalam catatan Keraton Surakarta, sejarah Tari Gambyong disebut dalam Serat Centhini yang ditulis pada abad XVIII.

Nama tarian ini diambil dari pencipta Tari Gambyong yaitu Mas Ajeng Gambyong, seorang penari dan sinden yang sangat terkenal pada abad ke-19.

Kemahiran dalam menari dan kemerduan dalam suara Mas Ajeng Gambyong membuatnya populer di kalangan kaum muda sehingga ia kemudian diundang ke Keraton Surakarta.

Selanjutnya Tari Gambyong banyak dimainkan untuk menyambut tamu kerajaan atau di depan para bangsawan atau priyayi.

Tari Gambyong pun perlahan diperhalus geraknya dan kemudian dibakukan menjadi tarian klasik yang ditampilkan di lingkungan Keraton Surakarta.

Kreativitas ini diawali oleh Nyi Bei Mintoraras, seorang seniman dari Pura Mangkunegaran yang menghasilkan tari gambyong pareanom pada 1950.

Gerak Tari Gambyong

Dilansir dari laman dpad.jogjaprov.go.id, gerakan Tari Gambyong secara umum terdiri dari bagian awal, isi, dan akhir.

Dalam istilah Jawa gaya Surakarta, gerakan ini disebut maju beksan, beksan, dan mundur beksan.

Karakter gerak para penari Gambyong ini terkesan bergas, wibawa, dan terselip keanggunan.

Keseluruhan gerak Tari Gambyong terpusat pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala.

Tari Gambyong memiliki gerakan kepala dan tangan yang khas dengan kesan kenes dan luwes.

Selain itu pandangan mata penari Gambyong selalu mengikuti setiap gerak tangan dengan cara memandang arah jari-jari tangan.

Gerakan kaki yang begitu harmonis seirama membuat Tari Gambyong semakin indah untuk dilihat.

Teknik gerak yang dipadukan dengan irama iringan tari dan pola kendhangan mampu menampilkan karakter tari yang luwes, kenes, kewes, dan tregel.

Pola Lantai Tari Gambyong

Pola lantai adalah garis yang dibentuk oleh perpindahan gerak penari atau formasi penari agar dapat menghasilkan gerakan yang indah.

Pola lantai Tari Gambyong adalah pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung.

Perubahan pola lantai dilakukan sesuai dengan jumlah dan gerak para penari Gambyong.

Seorang penari dalam pertunjukan Tari Gambyong di Klaten (6 Juli 2019).Shutterstock/N Agung Nugroho Seorang penari dalam pertunjukan Tari Gambyong di Klaten (6 Juli 2019).

Properti Tari Gambyong

Tari Gambyong menggunakan beberapa properti seperti sampur, kain jumputan, kain jarik, stagen, kamisol, sanggul, dan aksesoris atau perhiasan.

Kostum tari Gambyong yang ditarikan di dalam dan di luar Pura Mangkunegaran memiliki beberapa perbedaan.

Untuk penari Gambyong di lingkungan Pura Mangkunegaran akan mengenakan kain wiron, mekak warna hijau, sampur gendalagiri warna kuning dan jamang.

Adapun mekak yang digunakan berwarna hijau dengan sampur warna kuning sesuai dengan warna bendera Pura Mangkunegaran.

Ciri khas pakaian penari Gambyong yang berwarna kuning dan hijau juga melambangkan kemakmuran dan kesuburan.

Untuk kostum untuk penari Gambyong di luar lingkungan Pura Mangkunegaran akan mengenakan kain wiron, kembe , sampur polos dan bersanggul dengan warna kostum bebas.

Sejarah tari gambyong. Unsur utama dalam tari adalah wiraga, wirama, wirasa, dan wirupa.DPAD Jogja Sejarah tari gambyong. Unsur utama dalam tari adalah wiraga, wirama, wirasa, dan wirupa.

Iringan Tari Gambyong

Tari Gambyong menggunakan iringan bunyi alat-alat musik tradisional Jawa atau gamelan.

Selain menggunakan iringan gamelan Jawa, iringan Tari Gambyong juga dilengkapi dengan suara penyanyi Jawa atau sinden.

Salah satu ciri Tari Gambyong ada pada iringannya yaitu sebelum tarian ini dimulai, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.

Makna Tari Gambyong

Tari Gambyong pada awalnya, digunakan pada upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk mengharap kesuburan tanaman padi dan perolehan panen yang melimpah.

Dalam tarian ini, Dewi Padi (Dewi Sri) digambarkan sebagai penari-penari yang bergerak dengan lemah gemulai.

Dengan berubahnya fungsi tarian ini, Tari Gambyong memiliki makna keindahan dari gerak lemah gemulai yang menggambarkan sebuah kelembutan dan keindahan seorang wanita.

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
tribunnews.com
indonesia.go.id
bobo.grid.id
kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com