Selain itu pandangan mata penari Gambyong selalu mengikuti setiap gerak tangan dengan cara memandang arah jari-jari tangan.
Gerakan kaki yang begitu harmonis seirama membuat Tari Gambyong semakin indah untuk dilihat.
Teknik gerak yang dipadukan dengan irama iringan tari dan pola kendhangan mampu menampilkan karakter tari yang luwes, kenes, kewes, dan tregel.
Pola lantai adalah garis yang dibentuk oleh perpindahan gerak penari atau formasi penari agar dapat menghasilkan gerakan yang indah.
Pola lantai Tari Gambyong adalah pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung.
Perubahan pola lantai dilakukan sesuai dengan jumlah dan gerak para penari Gambyong.
Tari Gambyong menggunakan beberapa properti seperti sampur, kain jumputan, kain jarik, stagen, kamisol, sanggul, dan aksesoris atau perhiasan.
Kostum tari Gambyong yang ditarikan di dalam dan di luar Pura Mangkunegaran memiliki beberapa perbedaan.
Untuk penari Gambyong di lingkungan Pura Mangkunegaran akan mengenakan kain wiron, mekak warna hijau, sampur gendalagiri warna kuning dan jamang.
Adapun mekak yang digunakan berwarna hijau dengan sampur warna kuning sesuai dengan warna bendera Pura Mangkunegaran.
Ciri khas pakaian penari Gambyong yang berwarna kuning dan hijau juga melambangkan kemakmuran dan kesuburan.
Untuk kostum untuk penari Gambyong di luar lingkungan Pura Mangkunegaran akan mengenakan kain wiron, kembe , sampur polos dan bersanggul dengan warna kostum bebas.
Tari Gambyong menggunakan iringan bunyi alat-alat musik tradisional Jawa atau gamelan.
Selain menggunakan iringan gamelan Jawa, iringan Tari Gambyong juga dilengkapi dengan suara penyanyi Jawa atau sinden.
Salah satu ciri Tari Gambyong ada pada iringannya yaitu sebelum tarian ini dimulai, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur.
Tari Gambyong pada awalnya, digunakan pada upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk mengharap kesuburan tanaman padi dan perolehan panen yang melimpah.
Dalam tarian ini, Dewi Padi (Dewi Sri) digambarkan sebagai penari-penari yang bergerak dengan lemah gemulai.
Dengan berubahnya fungsi tarian ini, Tari Gambyong memiliki makna keindahan dari gerak lemah gemulai yang menggambarkan sebuah kelembutan dan keindahan seorang wanita.
Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
tribunnews.com
indonesia.go.id
bobo.grid.id
kompas.com