Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Masuk Indonesia, Dinkes Solo Minta Masyarakat Terapkan Prokes dan PHBS

Kompas.com - 23/08/2022, 17:40 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Penyakit cacar monyet atau monkeypox telah masuk ke Indonesia. Kasus pertama cacar monyet di Indonesia telah dikonfirmasi Kementerian Kesehatan pada Sabtu (20/8/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih meminta masyarakat menjaga protokol kesehatan (prokes) ketat dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai antisipasi penyebaran penyakit tersebut.

"Kita harus waspada. Mobilitas masyarakat tidak bisa dicegah. Kuncinya adalah PHBS, prokes," kata Ning, sapaan akrabnya, ditemui di Solo, Jawa Tengah, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Pertama Terkonfirmasi di Indonesia, Begini Imbauan Wali Kota Bandung

Secara garis besar, gejala penyakit cacar monyet yakni demam tinggi, lelah, dan timbul ruam pada kulit.

Penularan cacar monyet bisa terjadi dari manusia ke manusia, maupun dari hewan ke manusia.

Sebab, penyakit ini merupakan zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

"Seandainya ada itu (gejala cacar monyet) harus segera mengisolasi, kemudian jangan bersentuhan. Itu sebenarnya diajarkan kita di Covid-19," ungkap dia.

Ning mengatakan, tingkat penularan penyakit cacar monyet lebih rentan terhadap masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

"Orang yang daya tahan tubuhnya rendah akan lebih parah. Intinya komorbid terhadap segala penyakit harus hati-hati," ungkap Ning.

Baca juga: Cacar Monyet Belum Ditemukan di Solo, Gibran Imbau Warga Tetap Waspada

Oleh karena itu, lanjut Ning, kalau ada masyarakat yang mengalami gejala mengarah penyakit cacar monyet untuk segera datang ke puskesmas.

"Kalau masyarakat memiliki gejala mengarah itu segera ke puskesmas. Puskesmas nanti akan mengedukasi," jelas dia.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa juga mengimbau kepada masyarakat Solo untuk tetap waspada terhadap penyakit cacar monyet.

"Karena kita juga belum tahu penularannya seperti apa, apakah sama dengan virus Covid-19 ini kita belum tahu," terang Teguh.

Sebelumnya diberitakan, kasus pertama penyakit cacar monyet di Indonesia dilaporkan pada Sabtu (20/8/2022). 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI M. Syahril mengatakan, pasien tersebut berasal dari DKI Jakarta, yaitu seorang laki-laki berusia 27 tahun.

Pasien tersebut sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Syahril menyebut pasien pertama cacar monyet Indonesia baru tiba di Indonesia pada 8 Agustus 2022 dari perjalanan luar negeri ke negara yang termasuk dari 86 negara yang memiliki kasus cacar monyet.

Meski demikian tak disebutkan negara mana yang dikunjungi pasien tersebut.

"Pasien ini memang habis bepergian dari negara yang sudah saya sebutkan, ada 86 negara di antara itu. Kami tidak akan menyebutkan negaranya," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com