Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Universitas Terbuka, Perguruan Tinggi Negeri yang Menganut Sistem Pembelajaran Jarak Jauh

Kompas.com - 23/08/2022, 17:00 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 yang berdiri di Indonesia.

Secara resmi Universitas Terbuka didirikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984.

Baca juga: Cara Daftar di Universitas Terbuka hingga Biaya Kuliah 2022

Saat ini Universitas Terbuka telah memiliki 39 kantor layanan (UPBJJ-UT) yang tersebar di seluruh Indonesia dan 1 Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri.

Baca juga: Daftar Biaya Kuliah Program D3 dan S1 di Universitas Terbuka

Tujuan Pendirian Universitas Terbuka

Pada awal pendiriannya, Universitas Terbuka memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai.

Baca juga: Tinggal Selangkah Lagi, Universitas Terbuka Menuju PTN-BH

Dikutip dari laman resmi Universitas Terbuka, terdapat tiga tujuan dari pendirian universitas ini.

Universitas Terbuka didirikan untuk memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dimanapun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi.

Universitas Terbuka juga didirikan untuk memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka, termasuk dengan alasan bekerja atau karena alasan lain.

Tujuan lainnya adalah untuk mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.

Visi dan Misi Universitas Terbuka

Tujuan tersebut sesuai visi yang dimiliki oleh Universitas Terbuka yaitu untuk menjadi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh (PTTJJ) berkualitas dunia.

Sejalan dengan hal itu, Universitas Terbuka juga memiliki beberapa misi, yaitu:

  1. menyediakan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi semua lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program PTTJJ untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi;
  2. mengkaji dan mengembangkan sistem PTTJJ untuk mendukung implementasi sistem pembelajaran jarak jauh di Indonesia; dan
  3. memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan, kelembagaan, dan PTJJ untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan nasional.

Sistem Perkuliahan di Universitas Terbuka

Dalam menjalankan kegiatan perkuliahan, Universitas Terbuka menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka.

Perkuliahan jarak jauh ini memungkinkan kegiatan pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan berbagai media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi).

Sedangkan sistem perkuliahan terbuka membuat Universitas Terbuka tidak menerapkan pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian.

Batasan yang diterapkan Universitas Terbuka adalah syarat bagi mahasiswa untuk menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).

Akreditasi Universitas Terbuka

Untuk jenjang Diploma dan Sarjana, Universitas Terbuka memiliki empat Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Universitas Terbuka juga membuka jenjang Magister pada Program Pascasarjana, program Doktor, serta program sertifikat.

Berdasarkan keputusan BAN-PT No. 367/SK/BAN-PT/Akred/PT/VI/2019, Universitas Terbuka telah dinyatakan terakreditasi B.

Sementara program studi baik jenjang Diploma, Sarjana, dan Magister juga telah terakreditasi BAN-PT.

Sumber:
https://www.ut.ac.id/ 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com