Jamaluddin menegaskan bahwa Unhas merupakan lembaga pendidikan inklusif dan bila perlu pihaknya bersedia meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"Kita fasilitasi seluruh kebaikan. Bahwa ini Unhas inklusif iya dan terbuka untuk semua. Kita minta maaf kalau perlu," tuturnya.
Sementara, Wakil Rektor I Unhas, Prof Muh Ruslin mengatakan, permasalahan antara mahasiswa baru dan WD III Fakultas Hukum sudah diselesaikan dengan baik.
Bahkan, pihak orangtua mahasiswa dengan Dekan Fakultas Hukum sudah melakukan pertemuan.
"Masalah itu sudah diselesaikan oleh Pak Dekan tadi pagi bersama orangtuanya, mahasiswanya, dan dosennya juga. Sudah selesai," ujar Ruslin.
Baca juga: Mengenal Konsep Gender Netral, yang Viral karena Mahasiswa Unhas
Dikutip dari Kompas.com, non-binary alias non biner atau bisa disebut juga gender netral adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya secara eksklusif sebagai laki-laki atau perempuan.
Sebaliknya, mereka bisa menentukan identitas dan pengalaman gendernya sendiri, di luar konsep biner yang berkembang selama ini.
Non-binary adalah konsep yang terpisah dengan orientasi seksual seseorang maupun jenis kelamin yang ditetapkan sejak lahir.
Namun pada praktiknya, ada yang mengaitkanya dengan agender, androgini maupun genderqueer.
Tak heran banyak yang kemudian kebingungan untuk membedakannya maupun aplikasinya.
Cara terbaik adalah memastikan kepada yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana mereka ingin diidentifikasi dan terminologi apa yang harus dipakai.
(Penulis Kontributor Makassar, Hendra Cipto, Sekar Langit Nariswari | Editor David Oliver Purba, Sekar Langit Nariswari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.