KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) mengaku malu dengan kasus suap Rp 4,4 miliar yang menjerat Rektor Unila dan pejabat rektorat lainnya.
Hal itu terungkap saat sejumlah mahasiswa Unila menggelar aksi di depan Gedung Rektorat Unila, Senin (22/8/2022).
"Kami malu, adik-adik mahasiswa baru Unila disambut kasus korupsi Rektor Unila," ujar juru bicara Aliansi Mahasiswa Unila, Ikhsan Habibie.
Baca juga: Sederet Fakta OTT Rektor Unila Diduga Terima Suap Rp 5 Miliar Saat Penerimaan Mahasiswa Baru
Dalam aksi itu, Habibie mendesak pihak rektorat Unila serius dalam memerangi dan memberantas tindak korupsi di kampus tercinta mereka.
"Jangan ada lagi oknum-oknum birokrasi yang terlihat korupsi dan pungli," ujarnya.
Baca juga: Plt Rektor Unila: Tunggu Keputusan KPK soal Mahasiswa Diduga Masuk lewat Jalur Suap
Selain itu, para mahasiswa yang turun ke jalan juga meminta dilakukan pengusutan terkait penggunaan dana dari lingkup terkecil, termasuk pungli.
Lalu para mahasiswa juga menuntut adanya transparansi penggunaan seluruh dana aktivitas di Unila secara terbuka, khususnya soal revisi Peraturan Rektor Nomor 18 Tahun 2021 dengan melibatkan mahasiswa dan mencabut pembekuan organisasi kemahasiswaan tingkat universitas dan fakultas.
Terkait sanksi kepada oknum yang terlibat kasus korupsi, para mahasiswa meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk segera memecat secara tidak hormat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rektor Unila Karomani (KRM) ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menerima suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) jalur mandiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.