Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Hektar Sabana Terbakar, Aktivitas Wisata di Pulau Gili Lawa Taman Nasional Komodo Ditutup

Kompas.com - 22/08/2022, 15:09 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

 

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Komodo mencatat, hutan sabana yang terbakar di Pulau Gili Lawa Darat, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (21/8/2022), seluas 45 hektar.

Pulau Gili Lawa untuk sementara ditutup dari aktivitas wisata untuk memulihkan ekosistem yang terbakar.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang menjelaskan, kebakaran itu awalnya diketahui oleh petugas Resort Gili Lawa. Mereka melihat ada kepulan asap dari arah selatan jalur trekking Puncak Gili Lawa.

Baca juga: Taman Nasional Komodo Kembali Terbakar, Api Terlihat di Pulau Gililawa

Petugas Resort Gili Lawa yang berjumlah tiga orang bersama dengan petugas dari Resort Loh Wenci-Sape yang juga berjumlah tiga orang bergegas menuju titik api pertama dan berupaya memadamkan api.

Mereka juga segera meminta bantuan personel ranger tambahan dari Kantor Balai Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo.

Baca juga: 191 Hektare Cagar Alam Wae Wuul Kawasan Perlindungan Komodo Terbakar

"Tim ranger dari Labuan Bajo tiba di lokasi kebakaran pada pukul 17.00 Wita dengan membawa sebanyak 15 orang tenaga tambahan untuk mematikan api di area perbukitan," jelas Awang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Kemudian, ada tenaga tambahan dari Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) Kampung Komodo sebanyak 20 orang personel yang turut membantu pemadaman api dengan membawa sejumlah peralatan.

"Pada saat pemadaman api dilakukan, jumlah titik api yang muncul belum dapat diperkirakan," katanya.

Pada pukul 19.00 Wita, api terpantau masih menyala pada wilayah bukit bagian utara. Kemudian pada pukul 21.10 Wita, api berhasil dikendalikan.

"Tim memutuskan untuk bermalam di lokasi untuk memastikan kebakaran hutan pada padang sabana terkendali dan padam sepenuhnya. Tim memperkirakan luas area yang terbakar di Pulau Gili Lawa Darat mencapai 45 hektar setelah menelusuri dan menganalisa total luasan area terbakar secara spasial," jelasnya.

Tim, kata Awang, masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran pada wilayah perbukitan jalur trekking Gili Lawa.

Namun, merujuk kepada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang terkait peringatan dini cuaca wilayah NTT tanggal 19 hingga 21 Agustus 2022, disampaikan bahwa wilayah Kabupaten Manggarai Barat mengalami potensi angin kencang.

Menurutnya, angin kencang tersebut perlu diwaspadai karena bersifat kering di musim kemarau dan dapat memicu terjadinya kebakaran hutan serta lahan di sejumlah wilayah.

"Menindaklanjuti kebakaran hutan pada padang sabana di Resort Gili Lawa, Balai Taman Nasional Komodo memutuskan untuk melakukan penutupan sementara Resort Gili Lawa dari kunjungan wisatawan dalam rangka percepatan pemulihan ekosistem di dalam kawasan. Resort Gili Lawa akan ditutup sementara hingga ekosistem sabana di Pulau Gili Lawa Darat terpulihkan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com