Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sambas Targetkan 50 Persen Desa Miliki Satu Produk Unggulan

Kompas.com - 21/08/2022, 20:36 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Bupati Sambas Satono mengungkapkan sejak dilantik pada Juni 2021, dirinya terus menggenjot salah satu program unggulannya yakni One Village One Product. Program ini untuk mendorong sektor pertanian di Sambas yang sangat potensial.

Dia mengatakan bahwa Sambas penyuplai 25 persen kebutuhan beras di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

“Sambas itu 70 persen penduduknya bergerak di sektor pertanian. Termasuk di dalamnya holtikultura. Potensi pertaniannya juga cukup bagus. Tanah sambas subur. Apa saja hidup di sana,” katanya di Kantor Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Prosesar, Program Penyelamatan Pertama Warga Tak Mampu di Sambas yang Sakit

“Masyarakat saya juga rajin dan paham sekali soal pertanian.  Jeruk yang disebut-sebut Pontianak itu jeruk dari Sambas,” lanjutnya.

Dia pun menargetkan 50 persen dari 193 desa yang ada di Sambas bisa memiliki satu produk unggulan. Apalagi saat ini sudah ada 10 produk kemasan yang diolah masyarakat dan telah masuk ke toko ritel.

“Harapan saya, mudah-mudahan sebelum berakhir masa jabatan saya, minimal 50 persen desa-desa di Sambas ada produk. Nanas bisa dibuat jadi dodol. Sudah ada sekarang, di-packaging rapi. Bisa masuk ke toko ritel. Ada label halal MUI, ada barcode-nya. Ada kue sagu, keripik mangrove. Banyak sekali,” tuturnya.

Menurutnya ketika pemerintah hadir, masyarakat pun juga akan bergerak untuk mengelola potensi yang dimiliki.

“Tinggal bagaimana kita memacu semangat masyarakat agar fokus kepada sektor yang digelutinya masing-masing. Tinggal bagaimana kita memastikan sektor hulu ini oke. Artinya apa? Bibitnya unggul. Irigasi. Pupuk terpenting. Endingnya hilir, ketika panen raya mudah dijual dan harganya enggak anjlok,” tuturnya.

Satono mengakui yang menjadi persoalan dalan memajukan sektor pertanian adalah masalah pupuk. Apalagi menurutnya pupuk subsidi saat ini masih lemah pengawasannya.

“Cuma memang harus kita sampaikan, jujur yang jadi problem adalah pupuk. Subsidi terbatas. Jauh daripada cukup yg digelontorkan. Kedua kadang turun salah alamat. Sampainya salah alamat. Tidak tahu beloknya kemana,” katanya.

“Ini sisi pengawasan agak lemah. Barangkali perlu menjadi atensi kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat bahwa dari sisi pengawasan harus ditingkatkan. Sehigga pendistribusian pupuk subsidi tepat sasaran,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di FISIP Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com