KUPANG, KOMPAS.com - Sersan Dua (Serda) Antonius Saet, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Camplong, tampak bersemangat saat mengurus tanaman kelor (Moringa oleifera) bersama warga.
Tanaman yang mulanya dikenal sebagai alat pengusir mahluk halus oleh masyarakat setempat itu, kini bernilai ekonomi.
Baca juga: 6 Jam Terombang-ambing di Laut karena Kapal Mati Mesin, 2 Nelayan di Kupang Berhasil Diselamatkan
Antonius membina masyarakat memanfaatkan kelor di rumahnya, RT 07/RW 11 Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya mulai memberdayakan warga binaan (untuk mengelola kelor) di tempat tugas sejak tanggal 23 Februari 2022. Pertama kali di Koramil Camplong," ujar Antonius kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).
Baca juga: Peserta Touring di Kupang Sempat Hilang di Hutan, Diduga Tersesat
Seiring berjalannya waktu, Antonius mengajak puluhan ibu rumah tangga dan anak-anak usia sekolah untuk mengolah kelor di waktu luang.
Ibu rumah tangga kini menjadi tenaga perontok daun kelor dari tangkainya atau sering disebut warga setempat dengan istilah koru.
Hingga kini, Antonius menggandeng 35 orang sebagai anggota kelompok yang dia beri nama Kelor Kasih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.