BANTAENG, KOMPAS.com - Lantaran menilai kasus pembakaran kapal nelayan tidak tuntas (mandek) di Polres Bulukumba, warga Kabupaten Bantaeng demo menutup penuh jalan trans Sulawesi Selatan, pada Sabtu (20/8/2022).
Ratusan warga yang berdemo itu menutup Jalan Trans Sulawesi Selatan dengan menggunakan kapal nelayan (jolloro) yang bekas terbakar.
Kapal tersebut melintang di jalanan hingga mengakibatkan arus lali lintas menjadi lumpuh total.
Baca juga: Bendera SASKIA, Inovasi Pemkab Bantaeng yang Layak Jadi Kiblat Puskesmas Nasional
Aksi demonstrasi warga Kabupaten Bantaeng ini terjadi sekitar beberapa jam, sebelum pemerintah setempat dan aparat kepolisian memberikan penjelasan dan berjanji akan mengganti kapal-kapal nelayan yang rusak dibakar dan akan menyelesaikan kasusnya yang ditangani di Polres Bulukumba.
Pendemo menuntut aparat kepolisian Polres Bulukumba menuntaskan beberapa kasus pembakaran kapal nelayan Bantaeng yang diduga dilakukan nelayan Bulukumba.
Kepala Polres Bantaeng, AKBP Andi Kumara yang dikonfirmasi mengatakan, Jalan Trans Sulawesi Selatan telah dibuka kembali oleh warga sekitar pukul 14.00 Wita.
"Sudah terbuka pukul 14.00 Wita tadi," kata Andi.
Andi Kumara juga mengaku tidak mengetahui persis kasus pembakaran kapal nelayan warga Bantaeng tersebut.
Baca juga: 4 Polisi dan 2 Satpam Diperiksa Terkait Tewasnya Kakek di Kompleks Smelter Nikel Bantaeng
Namun, dia berjanji, pihaknya melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Saya juga tidak mengetahui kasusnya. Tapi, saya minta kasusnya dilapor dan polisi akan menyelidiki hingga tuntas," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.