Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Merdeka di Bandung: Sejarah, Fungsi, dan Arsitek

Kompas.com - 19/08/2022, 19:30 WIB
Dini Daniswari

Editor

Kemudian setelah pemerintah Indonesia (1946-1950) di mulai dengan adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara Pasundan, Recomba Jawa Barat. Gedung Societeit Concordia digunakan sebagai gedung pertemuan umum.

Keputusan Pemerintah Republik Indonesia (1954) yang menetapkan Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Merdeka terpilih menjadi tempat konferensi itu. Pada saat ini, nama gedung berubah menjadi Gedung Merdeka.

Pertimbangannya adalah saat itu Gedung Merdeka merupakan gedung termegah dengan lokasi strategis, dekat Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger.

Untuk itu pada awal 1955, gedung dipugar disesuaikan dengan kebutuhan konferensi bertaraf internasional. Pembangunan gedung dilakukan oleh Jawatan Pekerjaan Umum Provinsi Jawa barat.

Gedung Merdeka menjadi gedung konstituante setelah terbentuk Konstituante Republik Indonesia sebagai hasil pemilihan umum 1955.

Kemudian, Gedung Merdeka menjadi tempat kegiatan Badan Perancang nasional lalu menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang terbentuk pada tahun 1960.

Pada tahun 1965, Gedung Merdeka menjadi tempat Konferensi Islam Asia Afrika.

Seluruh bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) dikibarkan di pelataran Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, saat peringatan 58 Tahun KAA, Kamis (18/4/2013). Konferensi yang melahirkan Dasasila Bandung ini menjadi bukti peranan Indonesia dalam dukungan kemedekaan bagi negara-negara dunia ketiga dan bagian sejarah perdamaian dunia. KAA I berlangsung di Gedung Merdeka pada tanggal 18-24 April 1955.KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Seluruh bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) dikibarkan di pelataran Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, saat peringatan 58 Tahun KAA, Kamis (18/4/2013). Konferensi yang melahirkan Dasasila Bandung ini menjadi bukti peranan Indonesia dalam dukungan kemedekaan bagi negara-negara dunia ketiga dan bagian sejarah perdamaian dunia. KAA I berlangsung di Gedung Merdeka pada tanggal 18-24 April 1955.

Saat pemberontakan G30S/PKI, Gedung Merdeka dikuasai instansi militer dan sebagian gedung menjadi tempat tahanan politik G30S/PKI.

Pada Maret 1980, sebagai tempat peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25. Pada puncak peringatan diresmikan Museum Konferensi Asia Afrika oleh Soeharto, Presiden Republik Indonesia ke-2.

Nama Gedung Merdeka

Pada tanggal 7 April 1955, Presiden Soekarno mengganti nama Gedung Societeit Concordia menjadi Gedung Merdeka dan Jalan Raya Pos menjadi Jalan Asia Afrika.

Baca juga: Jelang KAA, Gedung Merdeka di Bandung Diruwat

Alasannya, penamaan Gedung Merdeka untuk memberikan semangat perjuangan mencapai kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia Afrika yang masih terjajah.

Arsitek Gedung Merdeka

Gedung Medeka dirancang oleh Van Galen Last dan CP Wolff Schoemaker pada tahun 1926.

Dua arsitek terkenal asal Belanda ini merupakan guru besar Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH Bandoeng, kemudian menjadi Institut Teknologi Bandung/ITB).

Desain gedung kental dengan nuansa art deco yang megah. Hal ini terlihat dari lantainya yang terbuat dari marmer buatan Itali, ruang tempat minum dan bersantai yang terbuat dari kayu, serta lampu kristal yang tergantung gemerlapan sebagai penerang.

Gedung Merdeka menempati area seluas 7.500 meter persegi.

Saat ini, Gedung Merdeka menjadi Museum Asia Afrika yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto-foto Konferensi Asia Afrika. Konferensi ini sebagai cikal bakal Gerakan Non Blok yang pernah digelar di sini tahun 1955.

Sumber:

badan-penghubung.jabarprov.go.idwww.traveloka.comcagarbudaya.kemdikbud.go.id, dan www.bandung.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com