Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lansia Rawat Dua Anak ODGJ, Dikurung di Pondok Sempit Sejak Puluhan Tahun

Kompas.com - 19/08/2022, 17:57 WIB
Riska Farasonalia

Editor

“Kalau tidak dikurung sering pergi-pergi dan khawatir menganggu orang lain,”jelas Bodo.

Baca juga: ODGJ di Kota Malang Bakar Rumahnya Sendiri

Penyebab menderita ODGJ

Bodo bercerita, penyebab Tara mengalami gangguan jiwa karena masalah percintaan.

Tara gagal menikah hingga membuat psikologisnya terguncang.

Sementara Limbong Karua mengalami gangguan jiwa lantaran terpukul dengan kematian kakaknya.

Saat itu, dia melihat kakaknya tewas tertimpa sebuah pohon tumbang beberapa puluh tahun lalu.

Dia juga sempat sekolah namun stres berat karena tidak lulus SMP.

Masalah berat yang dihadapi itu membuat psikologis Limbong terguncang.

Berharap bantuan

Keluarga Bodo bersama dua anaknya yang menderita ODGJ ini kini hanya berharap bantuan sosial dari pemerintah dan kiriman uang dari anaknya yang bekerja di tempat lain.

Selebihnya mengharap uluran tangan dari orang lain dan warga sekitar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Bodo sendiri tak mampu mengakses layanan kesehatan lantaran keterbatasan ekonomi.

Padahal, Bodo butuh pengobatan lantaran menderita pembesaran gondok di leher.

Baca juga: ODGJ di Makassar Paksa Ambil Alih Kemudi, Lawan Arus hingga Tabrak Bentor, Motor, dan 2 Mobil

Dibuatkan rumah baru

Sekretaris Desa Paladan Manus Buntukarua mengatakan, keluarga tersebut telah dibuatkan rumah yang terbuat dari kayu, beberapa puluh meter dari tempat mereka tinggal sekarang.

Rumah tersebut dibuatkan dari dana stimulan rumah tidak layak huni oleh Pemerintah Desa Paladan, Kecamatan Sesena Padang Mamasa.

Namun, Bodo belum bersedia pindah ke tempat baru lantaran belum ada rumah atau gubuk untuk tempat kedua anaknya.

“Untuk rumah, pemerintah desa sudah buatkan tapi untuk tempat kedua ODGJ tersebut memang belum kami buatkan karena desa tak ada anggaran untuk itu," kata Manus Buntukarua.

(Penulis Kontributor Polewali, Junaedi | Editor Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com