“Saya kaget, waktu datang kok banyak wartawan. Anak-anak sekalian saja malah jadi menghibur di situ,” kata Damen lagi.
Uniknya, kata Dwi, mereka justru tidak pernah secara khusus berlatih. Jadi, karena sudah sering tampil, cukup bertemu satu dua kali membahas akan tampil seperti apa dan itu sudah cukup.
“Kalau sering latihan malah lupa, capek badannya, padahal juga pada punya kegiatan lain,” ucap Dwi yang kini cukup banyak memiliki penggemar itu.
Sementara itu, menurut akademisi dan aktivis perempuan Dewi Candraningrum, banyak faktor yang memengaruhi sehingga transpuan di desa di Sragen diterima. Dewi membaginya menjadi faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal,kata Dewi, mungkin ada kebijakan yang tidak mempersekusi kelompok rentan. Selain itu, kelompok kanan atau radikal berbasis agama tertentu tidak menjadikan transpuan sebagai focal point dari perjuangannya.
Dewi juga menilai, ada tradisi yang menghargai kawan-kawan transpuan di Sragen.
“Sebelum ada LGBT, sebelum ada transpuan, di dalam tradisi di Indonesia ada entitas itu,” jelas Dewi.
Menurut dia, Sedap Malam bisa dijadikan blue print atau pilot project di daerah lain.
Dewi juga menilai, Sedap Malam sukses diterima karena strategi kultural mereka. Dari nama, mereka menggunakan nama Sedap Malam, yang sama sekali tidak menyinggung LGBT, misalnya. Politik penamaan ini penting.
Kedua, mereka melakukan strategi-strategi kebudayaan yang tidak menonjolkan identitas mereka. Sedap Malam, kata Dewi, melakukan cross boundaries atau melintas batas, misalnya terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan sosial, agama, dan lainnya.
Baca juga: Selama Pandemi, 11 Transpuan di Yogyakarta Meninggal karena Keterbatasan Akses Bantuan Obat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.