BIMA,KOMPAS.com - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menyita ratusan senjata tajam milik pendaki yang hendak berkemah untuk memperingati Hari Kemerdekaan Ke-77 RI di bukit Pundu Nence, Kelurahan Lelamase, Kecamatan Rasane Timur, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Senjata tajam berupa belati dan cerurit tersebut ditemukan saat proses penggeledahan barang bawaan di pos registrasi.
Penyitaan dilakukan panitia untuk menghindari aksi kriminalitas di lokasi perkemahan.
Baca juga: Tak Kuat Sembunyi di Hutan, Otak Pemerkosa Siswi 15 Tahun di Bima Akhirnya Serahkan Diri
"Ada 300 lebih senjata tajam yang kita sita di pos registrasi, ada parang dan celurit. Kalau anak panah tidak ada. Belasan sajam lainnya disita di lokasi perkemahan, itu dari pendaki yang lewat berbagai akses diluar pantauan kita," ungkap Koordinator Pos Registrasi bukit Pundu Nence, Jailani saat dikonfirmasi, Kamis (18/8/2022).
Jailani mengatakan, senjata tajam dengan berbagai ukuran tersebut harus disita karena dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan dilokasi perkemahan.
Benda ini juga rentan dimanfaatkan untuk aksi kriminal ketika ada persoalan antar pendaki yang notabene datang berbagai daerah di NTB.
Kendati ada penyitaan dengan alasan keamanan, senjata tajam itu dikembalikan kepada pemiliknya setelah turun dari bukit.
"Sajam itu kita data sesuai identitas pemiliknya, kemudian dikembalikan lagi setelah mereka turun," jelasnya.
Baca juga: 3 Pelaku Pemanahan Anggota Polri di Bima Ditangkap, Busur dan Anak Panah Turut Disita
Menurutnya, pada momen peringatan Hari Kemerdekaan Ke-77 RI tahun ini, antusiasme masyarakat untuk berkemah di bukit Pundu Nence masih cukup tinggi dengan 2.300 pendaki.
Bukit ini selain menyajikan pemandangan alam yang asri, juga memiliki keunikan tersendiri sehingga memantik minat para pendaki nusantara maupun mancanegara.
Salah satunya, kata Jailani, yakni pendaki bisa melihat langsung benda-benda peninggalan sejarah di tengah perjalanan menuju puncak, seperti tiga buah meriam kuno.
"Di samping keindahan alam yang asri, di tengah jalan menuju puncak itu banyak benda-benda bersejarah yang akan dijumpai oleh pendaki," ungkap Jailani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.