MATARAM, KOMPAS.COM - Zulkarnaen (37) seorang satpam di Puskesmas Keruak, Lombok Timur viral usai aksinya memanjat tiang bendera setinggi 15 meter demi tali bendera yang terlepas.
"Saya tiba tiba saja buka sepatu lari ke arah tiang bendera karena lihat adik-adik Paskibraka itu bingung. Saya langsung panjat tiang bendera, tidak mikir apa-apa sudah, yang penting merah putih berkibar, itu alasan utama saya," tutur Zulkarnaen kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu malam (17/8/2022).
Zulkarnen menceritaka bahwa saat itu ada dua kemungkinan jika dia nekat memanjat tiang dan jatuh, mati atau cacat seumur hidup.
Baca juga: Heroik, Satpam di Lombok Timur Panjat Tiang Bendera 15 Meter Demi Ambil Tali
Namun karena berada di barisan paling depan dan melihat ada kesalahan pengikat bendera sehingga posisi merah putih terbalik, Zulkarnaen pun memilih risiko untuk tetap memanjat.
Menurutnya, sebelum bendera naik dan berkibar masih bisa diperbaiki.
"Saat petugas berteriak 'siap bendera', benderanya terbalik, yang putih jadi atas yang merah jadi bawah. Setelah itu mereka perbaiki, tiba-tiba talinya terlepas dan naik ke ujung tiang bendera, semua bingung tak ada yang berani," kata Zulkarnaen.
Selama 5 menit, semua peserta termasuk petugas upacara hanya terdiam. Zulkarnaen pun berinisiatif memanjat tiang bendera.
"Waktu kejadian saya sedang live pengibaran bendera di Facebook, semua terdiam. Terketuk hati nurani saya, langsung buka sepatu, langsung naik tiang bendera, tak ada rasa takut ketika itu, orang-orang berteriak khawatir," katanya.
Zulkarnaen hanya berpikir bagaimana bisa mengambil tali bendera itu agar upacara berjalan lancar.
"Setelah selesai mengambil tali itu baru saya berpikir bagaimana jika saya jatuh," ucapnya.
Namun dia bersyukur bisa selamat hingga membawa tali bendera turun dan upacara dilanjutkan.
Zulkarnaen menuturkan, tiang bendera sempat melengkung saat dirinya tengah memanjat. Orang-orang pun berteriak khawatir.
Satpam Puskesmas ini mengaku sempat terdiam, berhenti bergerak untuk menyeimbangkan tubuhnya yang masih berada di ketinggian.
"Saya berdoa, diam sebentar menyeimbangkan tubuh saya. Saya lihat tapi itu bisa saya ambil tinggal 1,5 meter lagi. Saya bergerak naik lagi dan akhirnya berhasil dapatkan talinya," tuturnya.
Di sisi lain, Zulkarnaen juga baru mengetahui dari panitia bahwa tiang bendera itu baru diperbaiki dua hari sebelum upacara, karena patah.
Seluruh peserta juga menangis terharu setelah berhasil mengambil tali bendera dan upacara berlangsung lancar karena keberanian Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengaku ditelepon Camat Keruak Ahmad Subhan usai peristiwa tersebut.
Ia mendapat ucapan selamat dan hadiah berupa uang sebesar Rp 770.000.
Dia berharap bisa tetap bekerja dengan baik dan segera mendapatkan SK sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian atau PPPK karena telah lebih dari 10 tahun mengabdi.
Baca juga: Tak Hanya Farel, Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera di Istana Juga Putra Daerah Banyuwangi
Camat Keruak Ahmad Subhan mengaku bangga dan kagum atas keberanian dan dedikasi Zulkarnaen.
Saat upacara, camat langsung menyampaikan pada seluruh peserta upacara akan keberanian Zulkarnaen.
"Saya katakan pada peserta upacara, tindakan Zulkarnen seperti inilah yang harus kita contoh, rela berkorban tanpa diperintah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.