"Ilmu agamanya cukup dalam dan luas kalau kemudian dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang cukup luas dan kuat, maka saya yakin para santri dan alumninya yang sekarang sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri itu akan ikut berpartisipasi mengisi kemerdekaan Indonesia," kata Muhadjir.
Sebelumnya, Abu Bakar Ba'asyir pernah menentang ideologi Pancasila. Namun, akhirnya mengakui Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Pernyataan Abu Bakar Ba'asyir disampaikan dalam video berdurasi sekitar 40 detik yang beredar di media sosial (medsos).
"Indonesia berdasarkan Pancasila itu mengapa disetujui ulama? Karena dasarnya Tauhid. Ketuhanan Yang Maha Esa," ucap Abu Bakar Ba'asyir dalam video tersebut.
Abu Bakar Ba'asyir mengatakan dirinya sempat menganggap Pancasila itu syirik. Namun, setelah mempelajarinya, ia mengakui Pancasila sebagai dasar negara.
"Dulunya saya, Pancasila itu syirik. Saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, ndak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik. Itu ndak mungkin. Karena ulama itu mesti niatnya ikhlas," ungkapnya.
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Akui Pancasila Dasar Negara Indonesia
Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rohim pun membenarkan, bahwa video yang beredar di medsos tersebut adalah Abu Bakar Ba'asyir. Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti kapan video itu dibuat.
Seingat dia pernyataan itu disampaikan Abu Bakar Ba'asyir pada bulan Ramadhan.
"Jadi memang benar itu video Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. Itu beliau memandang Pancasila. Itu beliau memandang Pancasila. Dahulu beliau berpandangan Pancasila itu dibuat bertentangan dengan Islam. Dia tidak kelop dengan Islam. Tapi ternyata para pendiri bangsa itu merumuskan Pancasila sebagai jalan, sebagai legitimasi kaum muslimin secara mutlak, secara kafah. Di mana Ketuhanan Yang Maha Esa itu prinsipnya ketauhidan. Beliau melihatnya dari situ. Beliau jelaskan lagi ke masyarakat supaya tidak terjadi kesalahpahaman," kata Abdul Rohim saat ditemui di Ponpes Al Mukmin pada Kamis (4/8/2022).
Dia menambahkan Abu Bakar Ba'asyir sebenarnya tidak menolak konsep apapun sepanjang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Termasuk dasar negara Pancasila.
"Pada prinsipnya beliau tidak menolak konsep apapun. Asal tidak bertentangan dengan syariat Islam dan konsep Islam. Tapi kalau suatu konsep itu dibuat berhadapan dengan Islam, beliau akan menolak hal tersebut. Siapapun yang menerimanya dianggap sebagai orang yang melakukan kesalahan. Sebab prinsipnya tauhid," terang dia.
Baca juga: Akui Pancasila, Abu Bakar Baasyir: karena Dasarnya Tauhid. Ketuhanan yang Maha Esa
Sebelumnya, Abu Bakar Ba'asyir sempat menjadi sorotan karena menolak Pancasila maupun pemerintahan.
Bahkan, dia menolak menandatangani kesetiaan pada Pancasila dalam pembebasan bersyarat tiga tahun lalu.
Hal ini membuatnya kembali menjalani hukuman penjara. Ba'asyir baru dinyatakan bebas murni pada Januari 2021.
(Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor Andi Hartik, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.