Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Guru SMAN 2 Kudus Menangis Menyaksikan Firsty Jadi Pembawa Bendera di Istana Negara

Kompas.com - 17/08/2022, 20:12 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi siswi kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah terpilih sebagai petugas pembawa bendera Pusaka Merah Putih dalam upacara peringatan kemerdekaan ke-77 di Istana Negara Jakarta, Rabu (17/8/2022)

Kepala SMAN 2 Kudus Nur Afifudin menyampaikan, para guru SMAN 2 Kudus mengaku bangga atas pencapaian Firsty, sapaan karibnya. Mereka bersepakat untuk nonton bareng kiprah Firsty di televisi di satu ruangan sekolah.

"Usai upacara di lapangan sekolah, kami sekitar 40 lebih guru nonton bareng Firsty sambil mendoakan semoga terlaksana dengan baik. Semua terharu menangis bangga. Campur aduk rasanya. Terutama ibu-ibu histeris melihat aksi Firsty," ungkap Afifudin saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu sore.

Baca juga: Terpilih Jadi Paskibraka Nasional, Divani Akhirnya Wujudkan Mimpinya Sejak Kecil, Ibu: Bangga Sekali, Terharu

Merujuk identitas di SMAN 2 Kudus, Firsty tercatat kelahiran Kudus 21 Mei 2006. Ia adalah putri tunggal dari pasangan I Dewa Gede Sri Purjono dan Juniarti, warga Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

"Kedua orang tua Firsty pekerjaan swasta," kata Afifudin.

Menurut Afifudin, selama ini Firsty dikenal sebagai pelajar yang berprestasi dengan nilai mata pelajaran di atas rata-rata.

Di mata teman-teman dan guru, Firsty adalah sosok generasi muda berkepribadian baik.

"Luar biasa punya banyak talenta dan nilai di atas rata-rata. Dia masuk tim Olimpiade Sains Nasional (OSN) Biologi. Akademik bagus, non akademik juga. Ia aktif berorganisasi. Attitude baik. Orangnya luwes, hormat dengan siapapun, rendah hati, membaur dan disenangi teman-temannya," ungkap Afifudin.

Baca juga: Ghania Taufiqa Salma Wibowo, Paskibraka dari DI Yogyakarta Ingin Masuk Akpol Setelah Lulus Sekolah

Firsty terpilih sebagai petugas Paskibraka, pembawa baki bendera pusaka setelah melalui bermacam seleksi.

Pada awal Juli 2022 dia lolos seleksi masuk lima besar di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Setelahnya dia menjalani karantina selama sepekan kemudian dia berangkat ke Jakarta pada 16 Juli 2022 untuk mengikuti pelatihan.

Pencapaiannya itu tidak dilaluinya secara instan. Sebelum itu dia harus menggembleng fisik dan disiplin ilmu. Selama ini, Firsty sendiri bercita-cita ingin menjadi Polwan.

"Harapan semoga ke depan tidak jumawa dengan prestasinya, tetap fokus yang dicita-citakan. Bisa menjaga diri, rendah hati dan yang terpenting bisa menularkan semangat ke teman-temannya. Cita-cita Firsty itu polwan," terang Afifudin.

SMAN 2 Kudus pun mengapresiasi prestasi Firsty yang secara tak langsung telah mengharumkan nama sekolah dan juga Kabupaten Kudus.

"Apresiasi jelas dan kami berencana memberi kejutan,  baik materi dan non materi. ada penyambutan khusus dan kebetulan momen berbarengan dengan ultah sekolah pada 5 September. Ini adalah kado terindah," pungkas Afifudin.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com