JAMBI, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa menggelar aksi bakar lilin untuk mengenang Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di bundaran Tugu Juang Jambi di malam kemerdekaan.
Mahasiswa yang melalukan aksi terdiri dari gabungan organisasi mahasiswa yaitu PMII, IMM, GMKI, KAMI, PMKRI dan GMNI yang membakar lilin sebanyak 770 batang dan menabur bunga sebagai wujud belangsungkawa.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa dari lintas organisasi membakar lilin, menabur bunga, doa bersama dan orasi tentang penegakan hukum di Indonesia.
Baca juga: Soal Tawaran Perlindungan dari LPSK, Pengacara Sebut Tergantung Keluarga Brigadir J
"Kita berharap kasus dapat diusut secara tuntas, adil dan transparan. Semua yang terlibat dapat dihukum sesuai aturan yang berlaku tanpa pandang bulu," kata Koordinator Aksi Bakar Lilin untuk Brigadir J, Hengky Tornado, Selasa malam (16/8/2022).
Ia mengatakan, kasus dugaan pembunuhan berencana dengan tersangka Ferdy Sambo dan kawan-kawan. Namun kasus masih penuh misteri terkait motif pembunuhan.
Dengan adanya aksi ini, menandakan mahasiswa peduli dengan kasus pembunuhan Brigadir J dan turut menjalin solidaritas untuk mengawal kasus sampai selesai dan diputuskan di pengadilan.
"Kita tahu, kasus ini menyeret banyak oknum polisi, yang diduga melanggar kode etik berupa tindakan tidak profesional yang kini terus diperiksa oleh timsus di Mabes Polri," kata Hengky.
Dengan adanya aksi solidaritas ini, sambung Hengky diharapkan dapat mengetuk pintu hati semua pemangku kebijakan, untuk bersama-sama mengawal kasus. Sehingga keluarga korban mendapat keadilan.
"Kita mendorong semua pihak, terutama Kapolri untuk tegas menindak oknum-oknum yang melanggar maupun lembaga-lembaga yang pernah mencoba membela tersangka," kata Hengky lagi.
Dia menyatakan aksi membakar lilin ini dilakukan di malam peringatan 77 tahun kemerdekaan Indonesia, yang dia anggap momen terbaik bangsa.
"Kami sepakat bakar lilin sebanyak 770 buah lilin agar kita juga bisa mengenang usia negara 77 tahun, dan terjadi insiden seperti ini yang memang memukul hati nurani kemanusiaan," tegasnya.
Harapan ke depan supaya kasus ini cepat selesai. Mahasiswa mendukung Kapolri, Lystio Sigit mengungkap kasus sampai ke akar-akarnya.
"Kami juga sepakat jika ada 'ekor yang nakal maka bunuh lah kepalanya' sesuai yang disampaikan oleh Pak Kapolri," tutup Hengky.
Baca juga: Mencari Kebenaran (pada Kasus Kematian Brigadir J)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.