Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Silva Paranggai, Guru Honorer Lulusan S2 yang Rela Mengajar di Pedalaman Toraja Utara

Kompas.com - 17/08/2022, 02:09 WIB
Amran Amir,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Pagi hari, sekitar pukul 06.30 Wita, cuaca di Dusun Limbong Dewata, Lembang Batu Lotong, Kecamatan Rante Karua, Toraja Utara, Sulawesi Selatan cukup bersahabat.

Matahari mulai menampakkan sinarnya di balik pegunungan dari ufuk Timur, diiringi dengan suara riuhnya burung-burung. Di saat yang sama, anak-anak pun harus mulai bersiap menuju sekolah. Pasalnya, untuk sampai di sekolah harus berjalan melewati bukit. 

Hal serupa juga harus dilakoni Silva Paranggai, seorang guru honorer di daerah transmigrasi Dusun Limbong Dewata. Sebelum pukul 07.00 Wita, ia harus keluar dari rumah untuk menuruni lembah menuju ke sekolah dengan berjalan kaki.

Dia harus melewati pematang dan mendaki perbukitan dengan jarak tempuh 1 Km. Medan seperti itu harus dilaluinya setiap hari saat menuju ke sekolah.

Setibanya di sekolah, ia langsung mengajak para siswa membersihkan halaman sekolah. Kemudian meminta siswa berbaris sebelum masuk ke ruang kelas. Bahkan, Silva juga memberikan permainan yang ringan dan menyenangkan sebelum masuk ruangan kelas.

Namun sayangnya hal tersebut tidak ditopang dengan fasilitas yang memadai. Pasalnya, SDN 04 Awan hanya memiliki tiga ruang kelas untuk belajar para siswa. Sehingga dalam satu ruangan ada dua kelas yang digabung. Misalnya, kelas 1 digabung dengan kelas 2.

Saat proses belajar, ruangan pun hanya disekat dengan peralatan seadanya, seperti bangku dan papan tulis yang kondisinya telah rusak dan tidak lagi digunakan. 

Kondisi memprihatinkan juga terlihat dari anak-anak yang bersekolah tanpa alas kaki. Meski begitu mereka tetap semangat untuk belajar. 

Di sisi lain, jumlah tenaga pengajarnya pun jauh dari kata cukup. Di SD tersebut hanya ada tiga orang pengajar yang berstatus non-PNS. Silva Paranggai adalah salah satu dari tiga pengajar tersebut.

Silva merupakan guru honorer yang bergelar Sarjana Magister Pendidikan atau S2. Silva mengajar di kelas 5 dan 6. Meski bergelar S2 dan berstatus tenaga honorer, Silva tetap memilih mengabdi mengajar di daerah pelosok di SDN 4 Awan. 

Dalam satu bulan Silva hanya digaji Rp 650 ribu. Meski nilainya terbilang rendah, Silva tidak mempersoalkan hal itu. Baginya yang terpenting adalah bagaimana anak-anak di daerah tersebut bisa sekolah.

“Saya termotivasi dan bertahan di sekolah ini, karena saya melihat masyarakat di sini masih terbelakang soal pendidikan. Dan saat saya datang ke sini, saya lihat warga membutuhkan pendidikan yang lebih. Jadi saya berupaya agar ada perubahan atau ada kemajuan sedikit di bidang pendidikan. Ini yang membuat saya tetap bertahan , meskipun dari segi honor upah atau gaji sangat tidak mendukung,” kata Silva.

Baca juga: Cerita Warga Kediri Bentangkan Bendera Sepanjang 1.000 Meter, Kades: Menjahitnya Sebulan

Silva mengaku dalam 10 bulan terakhir belum menerima honor dari Pemda Toraja Utara. Meski demikian ia tetap mengajar di sekolah.

“Sudah 10 bulan saya tidak menerima honor. Kalau tahun lalu honor hanya Rp 650 ribu. Tahun sekarang katanya sudah Rp 1 juta per bulan. Tapi kami belum terima satu bulan pun, Semoga bulan ini atau bulan depan sudah cair, karena SK kolektif sudah ada," ujarnya.

"Tapi yang terpenting adalah bagaimana anak-anak supaya ada peningkatan di dalam pendidikan, ini menjadi suatu pelayanan bagi saya untuk melayani anak-anak dengan penuh kesabaran meskipun banyak suka dan dukanya,” lanjutnya. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com