Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Prasasti Sumber Sejarah Kerajaan Kutai

Kompas.com - 16/08/2022, 22:27 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Tertulis bahwa Raja Mulawarman memeberikan segunung minyak kental dan lampu dengan malai (kelopak) bunga.

Saat ini Prasasti Yupa Muarakaman V berada di sisi selatan dinding gerbang yang menuju ruang prasejarah bagian belakang gedung lama Museum Nasional.

6. Prasasti Muarakaman VI (D.176)

Prasasti Muarakaman VI terdiri atas 8 baris tulisan dipahatkan pada sisi depan tugu batu tersebut.

Prasasti ini pecah pada bagian atas dan sisi kiri sehingga beberapa kata pada akhir baris tertentu hilang, namun berikut adalah isi prasasti yang masih terbaca:

jayaty=atiba[lah]
sriman=sri mulavarmma nr[pah]
yasya likhitani
danany=asmin=mahati [sthale]
jaladhenung ghrtadhe[num]
kapiladanan=tath=aiva ti[ladanam]
vrsabh=aikadasam=api yo
datva vipresu rajendra[h]

Isi prasasti Muarakaman VI menceritakan seruan selamat bagi Sri Maha Raja Mulawarman yang termasyhur karena telah memberikan persembahan kepada para Brahmana.

Disebutkan bahwa persembahan itu berupa air, keju (ghrta), minyak wijen, dan sebelas ekor sapi jantan.

Prasasti Yupa Muarakaman VI kini berada di sisi selatan dinding gerbang menuju ruang prasejarah bagian belakang gedung lama Museum Nasional.

7. Prasasti Muarakaman VII (D.177)

Prasasti Yupa (D.177).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa (D.177).

Prasasti Muarakaman VII terdiri dari 8 baris tulisan yang terpahat di sisi depan Yupa dengan bentuk paling pendek.

Prasasti ini aus di beberapa bagian dan beberapa aksara menjadi tidak terbaca lagi, namun berikut adalah isi prasasti yang masih terbaca:

sri mulavarmma rajendra[h] sama[re]jitya partthi[van]
karadam nrpatimsa cakre yatha raja yudhistirah
catvarimsat=sahasrani sa dadu vaprakesvare
ba……..trimsat=saharani punar=ddadau
………sa punar=jivadanam prithagvidham
akasadipam dharmmatma partthivendra[h] svake pure
….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. mahatmana
yupo yam sth[apito] viprair=nnana….ih=a[gataih]

Isi prasasti Muarakaman VII menceritakan Raja Mulawarman yang berhasil menaklukkan raja lain seperti Raja Yudhistira.

Selain itu masih tertulis adanya upacara yang diselenggarakan Raja Mulawarman serta pemberian berbagai jivadana (persembahan untuk kesempurnaan jiwa).

Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id 
intisari.grid.id 
kompas.com (Penulis Puspasari Setyaningrum, Widya Lestari Ningsih | Editor Puspasari Setyaningrum, Nibras Nada Nailufar)

Kompas TV

 

Menelusuri Kerajaan Nusantara tak lepas dari keberadaan kerajaan Kutai yang disebut sebagai kerajaan pertama di nusantara. Bukti kerajaan Kutai kini dapat kita lihat di Museum Nasional Jakarta dimana terdapat prasasti Yupa peninggalan abad ke-4 yang mencapai masa puncak kejayaan saat diperintah oleh Raja Mulawarman. Diketahui lokasi kerajaan Kutai berorak Hindu pertama adalah di Muara Kaman yang akhirnya diberi nama Kutai Martapura. 

Namun banyak yang keliru bahwa kerajaan Kutai Kertanegara di kota Tenggarong, Kalimantan Timur adalah kerajaan yang sama dengan kerajaan Kutai pertama bercorak Hindu. Dalam catatan sejarah, Kutai Kertanegara adalah kerajaan bercorak Islam yang berdiri pada abad ke 13.  Dalam episode ini kami akan menyingkap dua kerajaan dengan cerita legenda turun termurun yang masih melekat sampai kini.

Kesultanan Kutai atau lebih lengkap disebut Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura (Martapura) merupakan kesultanan bercorak Islam yang berdiri pada tahun 1300 oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti di Kutai Lama dan berakhir pada 1960. Kemudian pada tahun 2001 kembali eksis di Kalimantan Timur setelah dihidupkan lagi oleh Pemerintah Kutai Kartanegara sebagai upaya untuk melestarikan budaya adat Kutai Kedaton. 

#Singkap #KutaiKertanegara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com