Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berani Panjat Tiang untuk Perbaiki Tali Bendera yang Macet, Bocah SD di Salatiga : Sudah Biasa Naik Pohon Kelapa

Kompas.com - 16/08/2022, 21:36 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Ada yang menarik perhatian saat acara pengibaran bendera secara massal di lapangan depan SD Muhammadiyah Plus, Kota Salatiga.

Seorang bocah kelas VI SD bernama Farassandi Haidar Kholid Saifulloh dengan berani memanjat tiang bendera saat talinya mendadak macet ketika hendak dikibarkan.

Tanpa rasa ragu, siswa yang akrab disapa Sandi ini pun memperbaiki tali bendera yang terbelit di atas tiang.

Akhirnya, tali bendera yang macet itu pun kembali lancar untuk dikibarkan.

Baca juga: Kisah Heroik Sandi, Siswa Kelas VI yang Naiki Gantangan Burung untuk Kibarkan Bendera Macet Saat Dikerek

Sudah biasa naik pohon kelapa

Tak ada perasaan takut di benak Sandi saat menaiki tiang pengibaran dari gantangan burung tersebut.

"Goyang-goyang tapi tidak dirasakan, sudah biasa naik pohon kelapa. Biasa saja di atas, tidak takut," kata dia ditemui usai pengibaran bendera, Selasa (16/8/2022).

Sandi menceritakan dirinya memanjat tiang tersebut secara spontan.

"Ya lihat ada bendera macet, langsung naik dan melepas saja agar bendera bisa dipasang lagi," ungkapnya.

Dia mengaku senang setelah bendera yang macet tersebut dilepaskan, acara pengibaran kembali lancar.

"Ya senang karena tidak ada lagi bendera yang macet dan acara pengibaran lancar," kata Sandi.

Baca juga: HUT RI Ke-77, Puluhan Petani Lereng Merbabu Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Sawah

Diikuti ribuan siswa

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Plus Ainul Huri mengatakan, acara pengibaran bendera massal ini diikuti 1.111 siswa.

"Total ada 360 bendera yang dibawa siswa, mereka menjadi paskibra cilik," terangnya.

Ainul mengungkapkan siswa antusias mengikuti pengibaran bendera karena selama pandemi Covid-19 kegiatan tersebut ditiadakan.

"Ini sekaligus memupuk jiwa nasionalis, persatuan, dan bangga terhadap NKRI," tegasnya.

Baca juga: Pengibaran Bendera Merah Putih di Puncak Kawah Ijen Dibatasi Kurang dari 100 Orang

Selama proses pengibaran, satu bendera dikibarkan oleh dua siswa

Sementara, para siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya mengiringi pengibaran bendera.

Sedangkan siswa lainnya melakukan penghormatan saat pengibaran bendera.

(Penulis Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com