SUMBAWA, KOMPAS.com - Investment Counsellor Kedutaan Besar Denmark di Jakarta melalui Danida Sustainable Infrastructure Finance (DSIF) Denmark menjajaki peluang investasi proyek energi biomassa di Kabupaten Sumbawa.
Tim Kedubes Denmark dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa membahas peluang investasi itu di Ruang Rapat Hasan Usman, Lantai 1, Kantor Bupati Sumbawa, Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Terlibat Tawuran, 8 Pelajar di Sumbawa Diamankan Polisi
Mereka membahas rencana investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa berkapasitas 50 megawatt di Kabupaten Sumbawa.
Direktur Investasi Pemerintah Denmark Jacob mengatakan, proyek energi biomassa itu merupakan proyek besar dengan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun.
Seluruh dana bersumber dari Pemerintah Denmark, dengan skema 35 persen hibah dan 65 persen pinjaman lunak.
Jacob mengatakan, Pemerintah Denmark memiliki keahlian dalam teknologi biomassa. Bahkan, sudah bekerja sama dengan beberapa negara seperti Bangladesh dan Pakistan.
Saat ini, pihaknya tengah merintis kerja sama dengan Indonesia, melalui proyek energi biomassa di Provinsi NTB.
Proyek biomassa itu akan digarap di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Untuk Kabupaten Lombok Barat, feasibility study (FS) akan dilakukan mulai bulan depan dengan target 12 bulan.
Setelah itu, proyek bimassa di Kabupaten Lombok Barat akan direplikasi di Kabupaten Sumbawa.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sumbawa, Lalu Suharmaji Kertawijaya menyampaikan, bahan baku utama proyek energi biomassa ini bisa berupa limbah pertanian seperti sekam, jerami, tongkol jagung, kulit jagung, dan limbah padat rumah tangga.
Menurutnya, limbah pertanian yang cukup melimpah di Kabupaten Sumbawa adalah limbah jagung.
“Sumbawa punya potensi besar untuk biomassa, limbah jagung kita melimpah, tinggal bagaimana kesiapan kita dalam manajemen stok material biomassa," ujar Suharmaji di Sumbawa, Selasa.
Suharmaji mengatakan, proyek biomassa di Lombok Barat harus mengumpulkan sekitar 2.700 ton jerami per hari. Jerami itu dikumpulkan dengan memberdayakan BUMDes di tujuh kecamatan.
Oleh karena itu, ia berharap proyek biomassa ini bisa terealisasi di Sumbawa. Selain bisa memberikan dampak ekonomi dan sosial, berdampak positif terhadap kebutuhan energi.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah meminta perangkat daerah segera mempersiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan untuk proyek itu.
Baca juga: Simpan Sabu dan Ganja, Pria di Sumbawa Ditangkap Polisi
Termasuk mempersiapkan manajemen stok limbah jagung dan memberdayakan BUMDes.
“Meskipun kita punya sumber daya limbah jagung yang melimpah, namun kita harus punya sistem pengumpulan yang baik, termasuk memberdayakan BUMDes dalam manajemen pengumpulan limbah jagung," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.