Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Kasus Kebakaran Gudang Minyak Ilegal di Jambi

Kompas.com - 15/08/2022, 21:56 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Polisi menyelidiki kasus kebakaran gudang minyak ilegal di Jalan Lingkar Barat, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi pada Senin (15/8/2022) pagi.

Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan, telah mengantongi pemilik gudang minyak ilegal yang terbakar.

"Tim sudah lakukan identifikasi dan penyelidikan. Pemilik inisial P sedang dalam pencarian dan pengejaran," kata Eko dikutip dari Kompas.com, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Detik-detik Kebakaran Besar di Jambi, Gudang Minyak Ilegal Dilahap Api, Warga Sempat Dengar Ledakan

Dari pemeriksaan, gudang minyak yang terbakar ada dua, dengan lokasi yang berdekatan.

Pihaknya memperkirakan gudang minyak ilegal ini, kemungkinan sudah berjalan 1 tahun.

"Sempat tidak aktif lagi, tapi beberapa bulan ke belakang diaktifkan lagi oleh pemilik," sebut Eko.

Pihaknya menduga pemilik gudang yang depan dan belakang adalah orang yang sama.

Ada 2 kali suara ledakan

Warga RT 04, Kelurahan Kenali Besar, Firman mengatakan warga sekitar sadar ada kebakaran setelah mendengar suara ledakan.

"Ada suara ledakan, kejadian sekitar jam 9.30 WIB. Kita lihat ada semburan minyak yang membawa api lalu asap hitam mengepul," kata Firman dikutip dari Kompas.com, Senin (15/8/2022).

Setelah ada ledakan, minyak menyembur ke jalan. Api sempat membara di pinggir jalan hingga sekitar 10 meter.

Peristiwa itu menyebabkan kemacetan sampai belasan kilometer di jalan.

Warga tak mengetahui dari mana asal minyak dari gudang ilegal itu.

"Iya. Itu gudang minyak ilegal. Karena kita tidak tahu, minyak itu dari mana," kata Firman.

"Pelaku sudah pernah ditangkap, tapi jalan lagi. Ada dua kali suara ledakan di dalam gudang," katanya.

Baca juga: Banjir Rob Kembali Terjang Semarang, Anak-anak Pulang Sekolah Digendong hingga Diangkut Kendaraan Roda Tiga

Tidak ada korban jiwa

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Namun, dilaporkan ada empat unit truk, 70 unit mobil tengki 1.000 liter, 56 drum 200 liter dan 13 genset hangus terbakar.

Kepala Damkar Kota Jambi, Feriadi menyebut kebakaran tersebut sangat besar sehingga pihaknya menerjunkan 56 personel dari seluruh pos.

Sebanyak delapan armada yang mengangkut dua kali dengan muatan air sebanyak 4.000 liter.

"Tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan tidak ada," kata Feriadi.

Petugas berhasil memadamkan api setelah berjibaku selama satu jam mulai pukul 09.45-10.45 WIB.

Baca juga: Polisi Berhasil Ungkap Identitas Mayat yang Ditemukan di Jembatan Kaligarang Semarang Melalui Tato Nama Perempuan

Ia belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran terjadi. Untuk itu, pihaknya akan menerjunkan tim untuk melakukan investigasi.

"Penyebab kebakaran dugaan sementara jenset. Nanti akan kita turunkan tim investigasi," kata dia.

(Penulis Kontributor Jambi, Suwandi | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com