Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Curi Sapi, Seorang Pria di Konawe Diamuk Warga hingga Tewas

Kompas.com - 15/08/2022, 19:39 WIB
Kiki Andi Pati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Seorang pria berinisial RK (25) tewas diamuk warga di Kelurahan Andabia, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). RK diamuk warga setelah tertangkap tangan saat hendak mencuri sapi pada Minggu (14/8/2022) sekitar pukul 21.00 Wita.

Pelaku merupakan warga Kelurahan Tongauna, Kabupaten Konawe. RK yang telah babak belur itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Unaaha oleh petugas kepolisian untuk mendapatkan pertolongan.

Namun, korban meninggal pada Senin (15/8/2022) sekira pukul 02.00 Wita.

Tak hanya memukul korban, warga juga membakar mobil pikap yang digunakan RK untuk mengangkut sapi curian milik dua warga bernama Johan dan Jandiansyah.

Baca juga: Residivis Pencurian Rumah Kosong di Malang Kembali Berulah, Perhiasan Senilai Rp 60 Juta Digondol

Kapolsek Unaaha Iptu Nuryamang mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga terkait penangkapan terduga pelaku pencurian ternak yang kerap meresahkan masyarakat setempat.

" Setelah kami menerima laporan, saya bersama anggota yang lain langsung bergerak menuju lokasi kejadian. Saat tiba di lokasi, terduga pencurian masih tergeletak di jalan. Dan saya perintahkan anggota untuk membawa RK ke Rumah Sakit," terang Nuryamang, Senin (15/8/2022).

Kronologi pengeroyokan pencuri sapi

Menurut Kapolsek Unaaha Iptu Nurmayang, kejadian ini berawal ketika dua orang warga di kelurahan Andabia, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe mencari sapi mereka pada Minggu (14/8/2022) sekitar pukul 16.00 Wita.

Ternyata sapi tersebut didapati telah diikat di bawah pohon di perkebunan sawit milik PT TPM Afdeling 3 Anggasuru. Padahal sapi itu dipelihara dengan cara dilepas.

Mengetahui hal itu, kedua pemilik sapi menyimpulkan bahwa kondisi ini dilakukan oleh pencuri. Keduanya lalu memberitahu warga setempat, dan mereka sepakat untuk dilakukan penyergapan.

"Kemudian sekira pukul 21.00 Wita, datanglah empat orang yang diduga sebagai pelaku pencurian. Dua orang menggunakan kendaraan bermotor dan dua orang menggunakan mobil pikap yang dikendarai oleh RK," tutur Nurmayang.

Setelah itu, terduga pelaku pencurian bergerak mengambil sapi yang telah diikat untuk dinaikan ke atas kendaraan.

Baca juga: Marak Pencurian Bendera Merah Putih di Klaten, Polisi: Sudah Diganti yang Baru

"Saat ternak ini diseret untuk dinaikan ke mobil, warga langsung menggerebek dan menangkap tangan para pelaku. Terduga pelaku RK diamuk warga, sedangkan rekannya berhasil melarikan diri,” ujarnya.

Sementara terduga pelaku lainnya berinisial R, S dan satu orang lainnya yang belum diketahui identitasnya berhasil melarikan diri.

Dia menyayangkan tindakan pengeroyokan hingga menelan korban.

"Seharusnya hal ini tidak terjadi, negara kita adalah negara hukum. Apa pun alasannya, tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com