Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

122 Kg Daging Olahan Asal Timor Leste Dimusnahkan di Perbatasan NTT

Kompas.com - 15/08/2022, 19:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pihak Karantina Pertanian Kelas I Kupang wilayah kerja Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) memusnahkan 122 kilogram lebih daging mentah dan makanan olahan asal Timor Leste.

Pemusnahan tersebut berlangsung di Kantor Karantina Wilayah Kerja PLBN Wini, yang berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Timor Leste.

"Tadi kita musnahkan," ujar Kepala Balai Karantina Kelas I Kupang, Yulius Umbu Hunggar, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (15/8/2022) malam.

Dia memerinci, produk olahan yang paling banyak disita dan dimusnahkan adalah sosis dan kornet babi, sosis dan kornet ayam serta sapi.

Baca juga: Mikrolet yang Angkut Belasan Anak Sekolah Terbakar di Kupang

Cegah PMK

Menurut Yulius, pemusnahan itu untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku di wilayah NTT, khususnya perbatasan.

Yulius menjelaskan, daging olahan dan daging mentah serta beberapa jenis tumbuhan lainnya yang dimusnahkan adalah hasil operasi patuh pencegahan penyakit mulut dan kuku selama tiga pekan.

Daging itu, lanjut dia, disita dari pelintas batas yang hendak memasuki wilayah Indonesia melalui PLBN Wini.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Sambil Pesta Miras, Pemuda di Kupang Saling Bacok, 2 Terluka

"Ada 11 item barang-barang yang kita musnahkan. Barang-barang itu masuk dari Timor Leste," kata dia.

Yulius mengatakan, makanan olahan dan daging mentah serta tumbuhan yang disita dan dimusnahkan karena masuk melalui PLBN Wini tanpa dokumen lengkap atau ilegal yang dibawa oleh pelintas batas.

Baca juga: Mayat Terbakar di Kupang, Posisi Tangan Menempel di Dahi dan Kaki Bersilang

Olahan daging yang disita lanjut dia, adalah barang yang masuk dari Brasil melalui Timor Leste lalu dibawa ke Indonesia melalui PLBN Wini.

Brasil, kata dia, termasuk negara zona merah penyakit mulut dan kuku.

Yulius menuturkan, sejak terjangkitnya penyakit itu di Indonesia pada Bulan Mei lalu, pihak Karantina Kupang langsung mengambil langkah pencegahan untuk menangkal masuknya PMK agar tidak menyerang hewan berkuku belah di NTT.

Dia mengatakan Nusa Tenggara Timur masih berstatus zona hijau atau terbebas dari penyakit mulut dan kuku.

Untuk itu pihak karantina terus melakukan pengetatan di berbagai pintu masuk seperti pelabuhan, bandara dan juga di PLBN yang berbatasan dengan Timor Leste sebagai langkah pencegahan masuknya virus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com