Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Ditolak Pinjam Ambulans hingga Tandu Jenazah 13 Km ke Rumah Duka

Kompas.com - 15/08/2022, 16:16 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Fenny Tadius tak pernah menyangka dirinya bersama keluarga harus menandu keranda jenazah bibinya sejauh 13 kilometer dengan berjalan kaki menuju rumah duka.

Sebelum meninggal dunia, bibinya itu sempat dirawat di Puskesmas Kalumpang, Mamuju, Sulawesi Barat pada Senin (8/8/2022).

Namun, kondisi Tanisa tak kunjung membaik sehingga pihak keluarga ingin membawanya untuk dirawat di rumah.

Baca juga: Jenazah Wanita di Mamuju Ditandu 13 Km Pakai Keranda karena Puskesmas Tolak Pinjamkan Ambulans

Puskesmas tolak pinjamkan ambulans

Kemudian, keluarga meminta bantuan kepada pihak puskesmas untuk diantar menggunakan mobil ambulans.

Akan tetapi, permintaan tersebut ditolak oleh pihak puskesmas.

"Keluarga sudah pikirkan bahwa apabila orangtua kami meninggal, tidak akan diantar oleh ambulans. Karena ada statment dari pihak puskesmas bahwa ambulans tidak bisa mengantar jenazah," ujar Fenny kepada Kompas.com di Mamuju, Minggu (14/8/2022).

Alhasil, pihak keluarga hanya bisa pasrah dan sabar menjaga Tanisa hingga keesokan harinya pada Selasa (9/8/2022) tepat pukul 07.00 Wita, Tanisa meninggal dunia.

Fenny dan keluarga mengaku kecewa apalagi saat bibinya meninggal, pihak puskesmas tetap menolak mengantarkan jenazah kembali ke rumahnya.

Padahal, diketahui sopir yang membawa ambulans puskesmas juga masih kerabatnya.

Puskesmas berdalih bahwa ambulans hanya digunakan untuk membawa pasien yang sedang sakit.

Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Maut Cianjur Bertambah Jadi 6 Orang

Keluarga menandu keranda jenazah

Akhirnya pihak keluarga pun berinisiatif menandu keranda Tanisa menuju ke rumah duka sejauh 13 kilometer.

"Seperti perkiraan keluarga bahwa ambulans tidak bisa dipakai antar jenazah dan betul itu tejadilah penolakan dari pihak puskesmas. Maka keluarga mengambil inisiatif untuk menandu jenazah orangtua kami," kata Fenny.

Kejadian ini sempat terekam dalam video yang diunggah akun Facebook Fenny Tadius.

Dalam video berdurasi 25 detik itu, terlihat jenazah yang masih berada di keranda, ditandu oleh beberapa orang melintasi jalan raya.

Bupati Mamuju minta maaf

Atas kejadian itu, Bupati Mamuju Sutinah Suhardu meminta maaf.

Dia menyesalkan sikap pihak Puskesmas Kalumpang yang tidak memiliki inisiatif untuk mengantarkan jenazah Tanisa.

Pihaknya pun menginstruksikan kepada seluruh kepala puskesmas untuk melayani pengantaran jenazah dari puskesmas ke rumah duka sepanjang tidak ada kasus darurat di puskesmas itu.

"Ambulans boleh dipakai mengantar jenazah sepanjang tidak ada kejadian darurat di puskesmas tersebut," ujar Sutinah.

Baca juga: Menjajal Pasar Apung Banjir Kanal Barat, Destinasi Wisata Baru di Semarang

Pemkab Mamuju juga akan menyerahkan sejumlah ambulans ke beberapa desa agar bisa digunakan untuk melayani masyarakat.

"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan menyerahkan 10 ambulans untuk dipergunakan di desa-desa dalam melayani masyarakat," jelas dia.

Atas kejadian itu, saat ini Sutinah tengah mengevaluasi kepala Puskesmas Kalumpang.

(Penulis Kontributor Makassar, Himawan | Editor David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com