Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Rumah Mewah Ferdy Sambo di Magelang | Kesedihan Ibu Bripka RR

Kompas.com - 14/08/2022, 06:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Irjen Ferdy Sambo diketahui memiliki rumah mewah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Rumah tersebut berada di kawasan elite Cempaka Residence di Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan.

Dari pantauan, suasana kawasan perumahan elite itu terbilang sepi dari aktivitas.

Berita lainnya, ibu Bripka RR atau Ricky Rizal, Siti Masitoh, tak menyangka anaknya menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J.

Siti mengatakan, Ricky merupakan anak yang penurut dan tidak pernah menyangkal dirinya.

Atas dugaan keterlibatan Bripka RR dalam pembunuhan Brigadir Yosua, Siti berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa membantu membebaskan anaknya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (13/8/2022).

1. Rumah mewah Ferdy Sambo pernah ditempati mantan Kapolri Idham Aziz

Joko Sutarman (70), Ketua RT 07/RW 08, Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, saat menunjukkan rumah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (12/08/2022) 
Tribun Jogja/ Nanda Sagita Ginting Joko Sutarman (70), Ketua RT 07/RW 08, Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, saat menunjukkan rumah Irjen Ferdy Sambo, Jumat (12/08/2022)

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo memiliki rumah mewah di kawasan elite Cempaka Residence, Kabupaten Magelang.

Rumah berlantai dua itu diduga menjadi tempat awal perseteruan Ferdy Sambo dengan Brigadir J.

Joko Sutarman selaku Ketua RT 07/RW 08, Dusun Saragan, mengaku baru mengetahui jika Ferdy Sambo memiliki rumah di wilayahnya.

"Saya baru tahunya itu (rumah Ferdy Sambo) sejak kasus ini geger. Sebelumnya saya tidak tahu kalau rumah itu adalah rumah Pak Sambo," ujarnya, Jumat (12/8/2022).

Ia menuturkan, pada 2012, rumah tersebut pernah ditinggali mantan Kapolri Idham Aziz sebagai rumah singgah ketika menjenguk anaknya yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara.

Baca selengkapnya: Ferdy Sambo Punya Rumah Mewah di Kawasan Elite Magelang, Pernah Ditempati Mantan Kapolri Idham Aziz

2. Ibu Bripka RR berharap Jokowi bisa bebaskan anaknya

Garis polisi dipasang di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Rumah itu diduga menjadi tempat Brigadir J tewas usai diduga baku tembak dengan Bharada E. Foto diambil pada Minggu (24/7/2022).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Garis polisi dipasang di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Rumah itu diduga menjadi tempat Brigadir J tewas usai diduga baku tembak dengan Bharada E. Foto diambil pada Minggu (24/7/2022).

Bripka RR ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Terkait hal itu, ibu Bripka RR, Siti Masitoh, berharap agar Presiden Jokowi bisa membantu membebaskan anaknya.

Menurut Siti, Bripka RR hanya menjalankan perintah atasannya, Irjen Ferdy Sambo.

"Presiden, tolong anak saya, anaknya baik, penurut, tolong dibebaskan," ucapnya.

Paman Bripka RR, Sukoco, menjelaskan, keluarga berencana menulis surat untuk Jokowi supaya Ricky terbebas dari sangkaan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Baca selengkapnya: Kesedihan Ibu Bripka RR Usai Anaknya Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J: Sama Sekali Enggak Menyangka...

 

3. Gibran dianggap coreng wibawa TNI usai lepas paksa masker anggota Paspampres yang pukul sopir truk

Momen kemurkaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat mengetahui warganya dipukul anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Saat itu, keduanya berada di depan ruang Wali Kota Solo sesuai pertemuan dilaksanakan secara tertutup hingg pukul 11.09 WIB, Jumat (12/8/2022).Secara tiba-tiba, Gibran berjalan mendekati Heri Misbah dan langsung mencopot secara paksa masker yang dikenakan olehnya agar wajah Misbah bisa terekspos.KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Momen kemurkaan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat mengetahui warganya dipukul anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Saat itu, keduanya berada di depan ruang Wali Kota Solo sesuai pertemuan dilaksanakan secara tertutup hingg pukul 11.09 WIB, Jumat (12/8/2022).Secara tiba-tiba, Gibran berjalan mendekati Heri Misbah dan langsung mencopot secara paksa masker yang dikenakan olehnya agar wajah Misbah bisa terekspos.

Aksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mencopot paksa masker anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang memukul sopir truk di Solo, Jawa Tengah, menuai beragam tanggapan.

Ada yang menilai bahwa tindakan Gibran tersebut kurang sopan dan mencoreng wibawa TNI.

Adanya komentar miring dari masyarakat soal aksinya, Gibran memberikan penjelasannya.

Menurutnya, apa yang dilakukannya semata-mata sebagai bentuk pembelaan atas warganya yang terintimidasi oleh anggota Paspampres.

"Iya memang (wibawa rakyat tertinggi), yang saya jaga wibawanya korban. Wes jelas, apa meneh? (apa lagi?) apa meh nyanggah (apa akan menyanggah ?) Ceto-ceto diantemi (jelas-jelas dipukuli) seh dibela (kok dibela)," ungkapnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: Aksi Lepas Masker Dianggap Coreng Wibawa TNI, Gibran Tegaskan Dirinya Jaga Wibawa Korban yang Dipukul Anggota Paspampres di Solo

4. Hasil investigasi Ombudsman soal kasus guru pakaikan jilbab kepada siswi di Bantul

Kepala Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta Budhi Masturi saat membacakan hasil investigasi terkait dugaan pemaksaan mengenakan jilbab kepada seorang siswi di SMA N 1 Banguntapan, Bantul. Jumat (12/08/2022).KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Kepala Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta Budhi Masturi saat membacakan hasil investigasi terkait dugaan pemaksaan mengenakan jilbab kepada seorang siswi di SMA N 1 Banguntapan, Bantul. Jumat (12/08/2022).

Ombudsman RI Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah merampungkan investigasi kasus dugaan pemaksaan pemakaian jilbab kepada seorang siswi di SMA Negeri 1 Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan DI Yogyakarta Budhi Masturi menyampaikan, pihaknya berpendapat bahwa tindakan pemakaian jilbab oleh guru kepada seorang siswi itu merupakan bentuk pemaksaan.

"Kami berpendapat bahwa tindakan koordinator guru BK memakaikan jilbab di ruang BK yang disaksikan dan dibantu oleh guru BK kelas 10 IPS 3 dan Wali Kelas 10 IPS 3 pada 20 Juli 2022 adalah bentuk pemaksaan," tuturnya, Jumat.

Budhi mengungkapkan, pemaksaan dan perundungan terhadap siswi tersebut terkonfirmasi dari hasil asesmen psikolog Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Yogyakarta.

KPAI Kota Yogyakarta berkesimpulan bahwa ditemukan unsur pemaksaan yang ditandai dengan reaksi tubuh siswi, baik fisik maupun psikis.

Baca selengkapnya: Kasus Guru Pakaikan Jilbab Siswi SMAN di Bantul, Hasil Investigasi Ombudsman: Bentuk Pemaksaan

5. Tidak terbukti mata-mata asing, 3 WNA asal Malaysia dan China dideportasi

Deportasi 3 WNA yang sempat dituding spionase asing akibat masuk wilayah TNI AL dan mengambil foto obyek vitalDok.Dwi Deportasi 3 WNA yang sempat dituding spionase asing akibat masuk wilayah TNI AL dan mengambil foto obyek vital

Tiga warga negara asing (WNA) asal Malaysia dan China yang awalnya diduga melakukan spionase, akhirnya dideportasi.

Mereka sempat diamankan Satgas Marinir Ambalat XVIII di perbatasan RI-Malaysia, di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (20/7/2022).

"Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, mereka tidak mengetahui bahwa salah satu lokasi tempat mereka berfoto adalah obyek vital. Mereka tidak tahu bahwa Pos Perbatasan dan Markas Marinir, berlaku larangan untuk melakukan pengambilan foto karena merupakan titik obyek vital di Indonesia," jelas Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Washington Saut Dompak Napitupulu.

Ketiganya dideportasi melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, menggunakan KM Nunukan Express, Sabtu (13/8/2022), sekitar pukul 09.00 Wita.

Saut menerangkan, keputusan deportasi itu diberlakukan setelah dilakukan pemeriksaan dan gelar perkara dengan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kejaksaan Negeri Nunukan, dan Pengadilan Negeri Nunukan

Baca selengkapnya: Tidak Terbukti Spionase Asing, 3 WN Malaysia dan China yang Diamankan Satgas Marinir Ambalat XXVIII Dideportasi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati; Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma; Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Rachmawati, Reza Kurnia Darmawan, Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com