Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bripka RR di Mata Tetangga | Kisah Cinta Mahasiswa KKN dan Anak Kades

Kompas.com - 13/08/2022, 06:36 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bripka RR atau Ricky Rizal ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Usai kejadian itu, rumah Bripka RR di Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng), kosong.

Keluarganya diduga meninggalkan rumah usai Bripka RR ditetapkan tersangka.

Berita lainnya, momen kuliah kerja nyata (KKN) ternyata bisa menjadi ajang romansa. Ini terjadi pada Alma Alfarini (25) dan Dandi Zainal Arifin (23).

Alma yang pada 2019 berstatus mahasiswa KKN dari Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jawa Timur (Jatim), menjalin asmara dengan anak Dandi, anak Kepala Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari, Kabupaten Bondowoso, Jatim.

Kini, mereka telah menikah dan sedang menunggu kelahiran anak pertamanya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (12/8/2022).

1. Sosok Bripka RR di mata tetangga

Keluarga Bripka RR diduga meninggalkan rumah usai ajudan Irjen Ferdy Sambo itu ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Ketua rukun tetangga setempat, Nurwanda, mengatakan, pada Sabtu (6/8/2022) sewaktu dirinya melintasi rumah tersebut, ia masih melihat keluarga Bripka RR.

"Sorenya lampu (teras) rumah menyala. Hari Minggu-nya kebetulan ada acara arisan PKK, istrinya tidak hadir," ujarnya, Rabu (10/8/2022).

Terkait penetapan Bripka RR sebagai tersangka, Nurwanda dan warga mengaku kaget.

"Setiap saya minta bantuan, responsnya baik. Saya tidak menduga situasi ini," ucapnya.

Baca selengkapnya: Kaget Bripka RR Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Ketua RT: Setiap Diminta Bantuan, Responsnya Baik

2. Cinta bersemi dari KKN

Alma dan Dandi, sejoli yang bertemu di tempat KKN.KOMPAS.com/Miftahul Huda Alma dan Dandi, sejoli yang bertemu di tempat KKN.

Kisah cinta Alma Alfarini (25) dan Dandi Zainal Arifin (23) bersemi saat kuliah kerja nyata (KKN). Kini, keduanya menikah dan sedang menanti kelahiran buah hatinya.

Pertemuan mereka pertama kali terjadi saat Alma mengikuti KKN di Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari, Kabupaten Bondowoso. Dia merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Tak dinyana, Alma kemudian bertemu Dandi sang anak kepala desa yang sedang libur semester. Dandi dan Alma ternyata berkuliah di universitas yang sama, tetapi Dandi mengambil Fakultas Pertanian. Ia masuk pada 2017, sedangkan Alma 2016.

Pada Juli 2019, Alma menjalani tugas KKN di Desa Pucang Anom selama 40 hari. Alma sering berkunjung ke rumah kepala desa untuk mengoordinasikan program kerja kelompoknya. Hal ini membuat Alma sering bertemu Dandi.

"Awalnya karena saya sering main ke rumah Pak Kades, biasa untuk minta tanda tangan dan koordinasi proker KKN," ungkapnya

Baca selengkapnya: Kisah Cinta Mahasiswi KKN dengan Anak Pak Kades, Berujung ke Pelaminan hingga Viral di Medsos

 

3. Ayah Brigadir J bingung dengan pernyataan Ferdy Sambo yang berubah-ubah

Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J tampak lega setelah proses otopsi berlangsung dengan transparan dan independenKOMPAS.com/SUWANDI Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J tampak lega setelah proses otopsi berlangsung dengan transparan dan independen

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, mengaku bingung dengan berubah-ubahnya pernyataan Irjen Ferdy Sambo tentang tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kebingungan Samuel muncul usai ia menyimak konferensi pers terkait hasil pemeriksaan Ferdy Sambo di Bareskrim Mabes Polri.

Dalam konferensi pers itu disebutkan bahwa motif pembunuhan terhadap Brigadir J dilatarbelakangi Ferdy Sambo tersulut emosi atas perbuatan Brigadir J terhadap istrinya di Magelang, Jateng.

Ini berbeda dengan keterangan pertama yang menyebutkan tindakan dugaan pelecehan terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Kami merasa bingung, karena pertama kali diangkat kasus ini kejadiannya (pelecehan) di rumah dinas di Duren tiga, sekarang udah pindah lagi di Magelang," tuturnya, Kamis (11/8/2022).

Baca selengkapnya: Skenario Ferdy Sambo Berubah-ubah, Ayah Brigadir J: Kami Bingung, Dulu di Rumah Dinas Sekarang Magelang

4. Uang Rp 250 juta raib usai klik link di WhatsApp

Polda Sumatera Selatan melakukan gelar perkara terkait ungkap kasus penipuan onine berkedok perbankan dan aplikator yang sudah berhasil menguras uang korban hingga ratusan juta, Jumat (12/8/2022).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Polda Sumatera Selatan melakukan gelar perkara terkait ungkap kasus penipuan onine berkedok perbankan dan aplikator yang sudah berhasil menguras uang korban hingga ratusan juta, Jumat (12/8/2022).

Polisi menangkap tiga orang yang merupakan sindikat kasus penipuan dengan modus sebagai pihak dari perbankan serta aplikasi online.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan Kombes Pol M Anwar Reksowijojo menjelaskan, modus pelaku yakni mengirimkan pesan WhatsApp ke nomor para korban yang sudah dipilih secara acak.

Pelaku mengirimkan pesan berisi adanya pembaharuan tarif transaksi dengan menggunakan aplikasi salah satu rekening bank yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 150.000 per bulan.

Korban lantas diminta pelaku untuk mengisi data diri, baik itu menolak maupun menerima perubahan tarif.

“Pelaku ini mengirimkan link di dalam pesannya. Setelah diklik, korban diminta mengisi data diri dan rekeningnya. Data itulah yang digunakan tersangka untuk menguras seluruh rekening milik korban,” terangnya di Markas Ppolda Sumatera Selatan, Jumat.

Baca selengkapnya: Uang Rp 250 Juta di Tabungan Nasabah Langsung Raib Usai Klik Link yang Dikirim via WA, Bagaimana Bisa?

5. Ayah gendong anak tabrakkan diri ke kereta yang melintas

Seorang Ayah dan Anak menabrakkan diri ke kereta Jurusan Surabaya-Bandung yang melintas di lintasan Kampung Ciherang, Kecamatan Rancaekek, Kamis (11/8/2022)Dok. Polsek Rancaekek Seorang Ayah dan Anak menabrakkan diri ke kereta Jurusan Surabaya-Bandung yang melintas di lintasan Kampung Ciherang, Kecamatan Rancaekek, Kamis (11/8/2022)

AT (32) dan anaknya, AN (3), meninggal dunia usai diduga menabrakkan diri ke kereta api yang melintas di Kampung Ciherang RT 07 RW 11 Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, (11/8/2022).

Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 05.15 WIB itu bermula ketika AT tiba-tiba memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan saat palang pintu rel sudah tertutup.

Ia turut menggendong TAN dan kemudian berjalan menuju jalur rel kereta api.

"Saksi mata Asep Suryadi itu bertugas sebagai penjaga palang pintu. Dari keterangan saksi, saat itu ia sudah menutup palang pintu, namun korban malah berjalan ke tengah Rel kereta," jelas Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rancaekek Kompol Nanang Heru.

Melihat itu, saksi dan pengendara lainnya sudah berteriak memperingatkan korban. Namun, karena jarak kereta sudah dekat, kejadian itu tak bisa dihindarkan.

Baca selengkapnya: Kronologi Ayah Gendong Anaknya Tabrakkan Diri Saat Kereta Api Melintas di Rancaekek

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda; Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, Reni Susanti, David Oliver Purba, Maya Citra Rosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com