KOMPAS.com - Bripka RR atau Ricky Rizal ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Usai kejadian itu, rumah Bripka RR di Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng), kosong.
Keluarganya diduga meninggalkan rumah usai Bripka RR ditetapkan tersangka.
Berita lainnya, momen kuliah kerja nyata (KKN) ternyata bisa menjadi ajang romansa. Ini terjadi pada Alma Alfarini (25) dan Dandi Zainal Arifin (23).
Alma yang pada 2019 berstatus mahasiswa KKN dari Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jawa Timur (Jatim), menjalin asmara dengan anak Dandi, anak Kepala Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari, Kabupaten Bondowoso, Jatim.
Kini, mereka telah menikah dan sedang menunggu kelahiran anak pertamanya.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (12/8/2022).
Ketua rukun tetangga setempat, Nurwanda, mengatakan, pada Sabtu (6/8/2022) sewaktu dirinya melintasi rumah tersebut, ia masih melihat keluarga Bripka RR.
"Sorenya lampu (teras) rumah menyala. Hari Minggu-nya kebetulan ada acara arisan PKK, istrinya tidak hadir," ujarnya, Rabu (10/8/2022).
Terkait penetapan Bripka RR sebagai tersangka, Nurwanda dan warga mengaku kaget.
"Setiap saya minta bantuan, responsnya baik. Saya tidak menduga situasi ini," ucapnya.
Baca selengkapnya: Kaget Bripka RR Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Ketua RT: Setiap Diminta Bantuan, Responsnya Baik
Kisah cinta Alma Alfarini (25) dan Dandi Zainal Arifin (23) bersemi saat kuliah kerja nyata (KKN). Kini, keduanya menikah dan sedang menanti kelahiran buah hatinya.
Pertemuan mereka pertama kali terjadi saat Alma mengikuti KKN di Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari, Kabupaten Bondowoso. Dia merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Tak dinyana, Alma kemudian bertemu Dandi sang anak kepala desa yang sedang libur semester. Dandi dan Alma ternyata berkuliah di universitas yang sama, tetapi Dandi mengambil Fakultas Pertanian. Ia masuk pada 2017, sedangkan Alma 2016.
Pada Juli 2019, Alma menjalani tugas KKN di Desa Pucang Anom selama 40 hari. Alma sering berkunjung ke rumah kepala desa untuk mengoordinasikan program kerja kelompoknya. Hal ini membuat Alma sering bertemu Dandi.
"Awalnya karena saya sering main ke rumah Pak Kades, biasa untuk minta tanda tangan dan koordinasi proker KKN," ungkapnya
Baca selengkapnya: Kisah Cinta Mahasiswi KKN dengan Anak Pak Kades, Berujung ke Pelaminan hingga Viral di Medsos
Kebingungan Samuel muncul usai ia menyimak konferensi pers terkait hasil pemeriksaan Ferdy Sambo di Bareskrim Mabes Polri.
Dalam konferensi pers itu disebutkan bahwa motif pembunuhan terhadap Brigadir J dilatarbelakangi Ferdy Sambo tersulut emosi atas perbuatan Brigadir J terhadap istrinya di Magelang, Jateng.
Ini berbeda dengan keterangan pertama yang menyebutkan tindakan dugaan pelecehan terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Kami merasa bingung, karena pertama kali diangkat kasus ini kejadiannya (pelecehan) di rumah dinas di Duren tiga, sekarang udah pindah lagi di Magelang," tuturnya, Kamis (11/8/2022).
Baca selengkapnya: Skenario Ferdy Sambo Berubah-ubah, Ayah Brigadir J: Kami Bingung, Dulu di Rumah Dinas Sekarang Magelang
Polisi menangkap tiga orang yang merupakan sindikat kasus penipuan dengan modus sebagai pihak dari perbankan serta aplikasi online.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan Kombes Pol M Anwar Reksowijojo menjelaskan, modus pelaku yakni mengirimkan pesan WhatsApp ke nomor para korban yang sudah dipilih secara acak.
Pelaku mengirimkan pesan berisi adanya pembaharuan tarif transaksi dengan menggunakan aplikasi salah satu rekening bank yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 150.000 per bulan.
Korban lantas diminta pelaku untuk mengisi data diri, baik itu menolak maupun menerima perubahan tarif.
“Pelaku ini mengirimkan link di dalam pesannya. Setelah diklik, korban diminta mengisi data diri dan rekeningnya. Data itulah yang digunakan tersangka untuk menguras seluruh rekening milik korban,” terangnya di Markas Ppolda Sumatera Selatan, Jumat.
Baca selengkapnya: Uang Rp 250 Juta di Tabungan Nasabah Langsung Raib Usai Klik Link yang Dikirim via WA, Bagaimana Bisa?
Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 05.15 WIB itu bermula ketika AT tiba-tiba memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan saat palang pintu rel sudah tertutup.
Ia turut menggendong TAN dan kemudian berjalan menuju jalur rel kereta api.
"Saksi mata Asep Suryadi itu bertugas sebagai penjaga palang pintu. Dari keterangan saksi, saat itu ia sudah menutup palang pintu, namun korban malah berjalan ke tengah Rel kereta," jelas Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rancaekek Kompol Nanang Heru.
Melihat itu, saksi dan pengendara lainnya sudah berteriak memperingatkan korban. Namun, karena jarak kereta sudah dekat, kejadian itu tak bisa dihindarkan.
Baca selengkapnya: Kronologi Ayah Gendong Anaknya Tabrakkan Diri Saat Kereta Api Melintas di Rancaekek
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda; Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, Reni Susanti, David Oliver Purba, Maya Citra Rosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.