Kebingungan Samuel muncul usai ia menyimak konferensi pers terkait hasil pemeriksaan Ferdy Sambo di Bareskrim Mabes Polri.
Dalam konferensi pers itu disebutkan bahwa motif pembunuhan terhadap Brigadir J dilatarbelakangi Ferdy Sambo tersulut emosi atas perbuatan Brigadir J terhadap istrinya di Magelang, Jateng.
Ini berbeda dengan keterangan pertama yang menyebutkan tindakan dugaan pelecehan terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Kami merasa bingung, karena pertama kali diangkat kasus ini kejadiannya (pelecehan) di rumah dinas di Duren tiga, sekarang udah pindah lagi di Magelang," tuturnya, Kamis (11/8/2022).
Baca selengkapnya: Skenario Ferdy Sambo Berubah-ubah, Ayah Brigadir J: Kami Bingung, Dulu di Rumah Dinas Sekarang Magelang
Polisi menangkap tiga orang yang merupakan sindikat kasus penipuan dengan modus sebagai pihak dari perbankan serta aplikasi online.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan Kombes Pol M Anwar Reksowijojo menjelaskan, modus pelaku yakni mengirimkan pesan WhatsApp ke nomor para korban yang sudah dipilih secara acak.
Pelaku mengirimkan pesan berisi adanya pembaharuan tarif transaksi dengan menggunakan aplikasi salah satu rekening bank yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 150.000 per bulan.
Korban lantas diminta pelaku untuk mengisi data diri, baik itu menolak maupun menerima perubahan tarif.
“Pelaku ini mengirimkan link di dalam pesannya. Setelah diklik, korban diminta mengisi data diri dan rekeningnya. Data itulah yang digunakan tersangka untuk menguras seluruh rekening milik korban,” terangnya di Markas Ppolda Sumatera Selatan, Jumat.
Baca selengkapnya: Uang Rp 250 Juta di Tabungan Nasabah Langsung Raib Usai Klik Link yang Dikirim via WA, Bagaimana Bisa?
Peristiwa nahas yang terjadi sekitar pukul 05.15 WIB itu bermula ketika AT tiba-tiba memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan saat palang pintu rel sudah tertutup.
Ia turut menggendong TAN dan kemudian berjalan menuju jalur rel kereta api.
"Saksi mata Asep Suryadi itu bertugas sebagai penjaga palang pintu. Dari keterangan saksi, saat itu ia sudah menutup palang pintu, namun korban malah berjalan ke tengah Rel kereta," jelas Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rancaekek Kompol Nanang Heru.
Melihat itu, saksi dan pengendara lainnya sudah berteriak memperingatkan korban. Namun, karena jarak kereta sudah dekat, kejadian itu tak bisa dihindarkan.
Baca selengkapnya: Kronologi Ayah Gendong Anaknya Tabrakkan Diri Saat Kereta Api Melintas di Rancaekek
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda; Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, Reni Susanti, David Oliver Purba, Maya Citra Rosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.